15 Bulan Pandemi, Suku Baduy Bebas Covid-19 Meski Dikepung Zona Merah

2 Juli 2021, 09:16 WIB
Kasus Positif Covid-19 di Baduy Nol.* /indonesiakaya.com

MEDIA BLITAR – Pandemi Covid-19 dirasakan oleh banyak negara di belahan dunia. Sementara di Indonesia, untuk kasus positif Covid-19 pertama, tercatat pada bulan Maret 2020.

15 bulan Indonesia berjuang melawan pandemi Covid-19 dengan ragam upaya dan cara. Dan kini diterapkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) darurat pada tanggal 3 – 20 Juli 2021, khusus wilayah Jawa dan Bali, karena dilaporkan kasus Covid-19 mengalami peningkatan pada akhir Juni 2021.

Kasus lonjakan Covid-19 ini, menunjukkan adanya beberapa daerah yang masuk dalam zona merah, seperti Kabuaten Lebak, Banten.

Baca Juga: Satu Indonesia Harus Tahu! Ini Saksi Tegas Bagi Pelanggar Prokes saat PPKM Berlaku

Kendati demikian, masyarakat adat Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, justru dilaporkan tidak ada yang terpapar Covid-19, mulai dari kasus Covid-19 di Indonesia muncul pada Maret 2020, hingga Juni 2021.

Nihil dari kasus Cobvid-19 di suku Baduy ini, dibenarkan oleh Maytri selaku Kepala Puskesmas Cisimeut, Kabupaten Lebak, Banten.

Maytri menyampaikan, jika pihaknya melakukan tes usap antigen kepada sejumlah masyarakat suku Baduy. Dan hasil tes, menunjukkan bahwa masyarakat suku Baduy bebas dari Covid-19.

Baca Juga: PPKM Darurat Resmi Diberlakukan Mulai Tanggal Ini, Jokowi: Saya Minta Masyarakat Disiplin

"Kami mengetahuinya setelah dilakukan tes usap antigen kepada beberapa warga Baduy belum lama ini," ucap Maytri.

Lebih lanjut, Maytri menyampaikan jika suku Baduy yang nihil Covid-19, karena masyarakat Baduy disiplin, patuh pada aturan pemerintah terutama kepimipinan lokal, yang ditunjang dengan contoh yang baik dari pemimpin lokal tersebut.

Seperti mengurangi mobilitas dengan tidak keluar dari daerah lokal mereka. Memberlakukan disiplin protokol kesehatan bagi wisatawan yang masuk ke kawasan suku Baduy.

Baca Juga: RESMI! Presiden Jokowi Memutuskan Penerapan PPKM Darurat Jawa dan Bali Mulai 3 Juli 2021

Kemudian, masyarakat Baduy memiliki aktivitas dan bekerja di ladang-ladang huma, membuat mereka tidak banyak kontak dengan orang dari luar suku Baduy.

"Kami minta kawasan Baduy diperketat dan semua wisatawan harus dilakukan pemeriksaan suhu dan mematuhi protokol kesehatan guna mencegah corona,” ucap Maytri.

Sementara itu, penjelasan dari Kepala Desa Kaneker, yang merupakan seorang ketua adat di sana, yaitu Jaro Saija menyampaikan jika mereka turut memperhatikan kesehatan dengan rutin mengkonsumsi ramuan tradisional untuk menjaga kesehatan dan imunitas tubuh.

"Semua warga Baduy sudah dilakukan pencegahan penularan virus corona dengan minum obat tradisional dari cikur (kencur) dan jahe merah," ucapnya.

***

Editor: Arini Kumalasari

Tags

Terkini

Terpopuler