Jika Stres Cobalah Konsumsi Kacang Tanah, Studi Baru Membuktikan Selai Kacang Redakan Depresi pada Anak Muda

18 Oktober 2021, 11:36 WIB
Jika Stres Cobalah Konsumsi Kacang Tanah, Studi Baru Membuktikan Selai Kacang Redakan Depresi pada Anak Muda /Pixabay/ExplorerBob/

MEDIA BLITAR – Sebuah studi baru-baru ini mengungkapkan manfaat kesehatan dari konsumsi kacang-kacangan, terutama kacang tanah dan olahan selai kacang. Bahkan, konsumsi jenis makanan ini juga memberi dampak untuk meredakan stres pada anak muda.

Penelitian ini diterbitkan oleh University of Barcelona dalam jurnal Aristotle yang diterbitkan secara online di Clinical Nutrition pada 22 September 2021.

Para peneliti menunjuk pada polifenol dalam kacang yang kemungkinan membantu memori, fungsi eksekutif dan kecepatan pemrosesan dan menghasilkan pengurangan tingkat kortisol, kecemasan dan depresi pada kelompok kontrol yang sebagian besar mahasiswa.

Baca Juga: Dari Kacang-Kacangan hingga Bayam, Berikut 5 Makanan yang Bagus untuk Kesehatan Tulang

“Penelitian baru dari University of Barcelona ini mendukung bukti yang berkembang tentang 'makanan sebagai obat' dan manfaat pilihan makanan sehat bagi orang muda dan tua,” kata dr. Samara Sterling, seorang ilmuwan nutrisi dan direktur penelitian untuk The Peanut Institute.

“Kacang dan selai kacang adalah cara yang terjangkau dan serbaguna untuk menambah vitamin dan mineral yang dapat meningkatkan kesehatan kognitif dan mental,” ujarnya.

Kacang tanah atau arachy hypoagea adalah tanaman polong-polongan dari Amerika Selatan yang dikenal di Eropa pada abad ke-18. Ini menghasilkan buah yang sangat bergizi, kaya akan asam lemak, protein, serat, polifenol, dan senyawa bioaktif lainnya.

Baca Juga: Beli dan Promosi Sate Lalat Bumbu Kacang Khas Situbondo, Gubernur Khofifah: Bukan Makanan Ekstrim

Studi dipimpin Direktur INSA-UB dan Dosen Fakultas Farmasi dan Ilmu Pangan Universitas Barcelona, Rosa M. Lamuela serta anggota Physiopathology of Obesity and Nutrition Networking Biomedical Research Center (CIBEROBN).

“Peningkatan fungsi memori dan respons stres setelah mengkonsumsi kacang tanah dan selai kacang secara teratur tampaknya terkait dengan efek kesehatan mental dari senyawa bioaktif seperti resveratrol dan asam p-coumaric yang ditemukan dalam kacang, serta peningkatan kadar lemak rantai pendek. asam dan asam lemak jenuh rantai sangat panjang dalam plasma dan feses yang terkait dengan konsumsi kacang tanah,” kata Dr. Rosa M. Lamuela-Raventós, peneliti utama dari University of Barcelona.

Penelitian dan penulisan makalah ini juga mengandalkan partisipasi anggota Klinik Rumah Sakit dan IDIBAPS.

Baca Juga: Studi Terbaru Sebut Bahan Kimia Sintetis di Plastik Bisa Meningkatkan Resiko Kematian Dini

Penelitian difokuskan kepada sekelompok 63 orang sehat berusia antara 19 dan 33 tahun, yang memasukkan produk kacang dalam porsi teratur dalam asupan harian.

Sebagian besar studi intervensi gizi telah dilakukan pada populasi dengan obesitas, sindrom metabolik atau yang berisiko penyakit metabolik kronis.

Peserta studi mengikuti diet reguler mereka dan mengkonsumsi produk kacang setiap saat sepanjang hari. Anggur, anggur, coklat hitam dengan lebih dari 70% kakao dan beri dikeluarkan dari diet peserta karena tingkat resveratrol yang tinggi, antioksidan yang ada dalam kacang. Selain itu, kacang-kacangan lainnya dikeluarkan dari diet.

Baca Juga: Tak Mampu Bayar Biaya Esek-esek dengan PSK, Pria Ini Tewas Dibunuh oleh Orang Tak Dikenal

"Pada populasi yang berisiko ini, lebih mudah untuk mengamati efek menguntungkan dari mengubah pola makanan atau memperkenalkan makanan sehat dalam pola makan mereka," ungkap Lamuela seperti dilansir dari eurasia review, Selasa 12 Oktober 2021.

Namun, dalam penelitian Lamuela mengatakan belum mengamati efek menguntungkan dari asupan harian produk kacang tanah pada peningkatan fungsi kognitif dan respons stres pada populasi muda dan kesehatan.

Tim menganalisis potensi efek kesehatan dari konsumsi kacang tanah melalui serangkaian tes kognitif dan tes analitik yang terkait dengan indikator biokimia dari respons stres seperti kortisol.

Baca Juga: Kabur-kaburan saat Karantina, Rachel Vennya Belum Juga Ditindak Tegas Begini Kata Polda Metro Jaya

Hasilnya mengungkapkan peningkatan asam lemak rantai pendek feses dari mikrobiota, selain dari biomarker spesifik kacang, asam lemak jenuh rantai panjang dan polifenol tertentu, yang merupakan senyawa bioaktif yang terkait dengan banyak manfaat kesehatan.

Menurut kesimpulan, senyawa yang dapat berkontribusi pada efek kesehatan yang dijelaskan oleh tim adalah beberapa senyawa bioaktif seperti resveratrol, asam p-coumaric, asam lemak rantai pendek, dan asam lemak jenuh rantai panjang spesifik kacang.

Para peneliti tidak menemukan perbedaan yang signifikan antara konsumsi selai kacang dan kacang tanah dan fungsi kognitif atau biomarker respon stres. Selain itu, semuanya menunjukkan bahwa variabel usia tidak mempengaruhi analisis statistik.

Baca Juga: Nonton Final Thomas Cup 2020, Jokowi Ikutan Tegang: Penantian 19 Tahun Lamanya!

“Ini adalah elemen lain yang menarik dalam penelitian ini, karena banyak penelitian nutrisi menunjukkan perbedaan yang signifikan pada pasien atau subjek dengan resiko tinggi menderita penyakit, terutama orang tua," demikian catatan peneliti.***

Editor: Ninditoo

Tags

Terkini

Terpopuler