MEDIA BLITAR – Bagi orang yang memiliki masalah dengan gula darah, 8 makanan herbal berikut ini bisa membantu menurunkan kadar gula darah tinggi dalam tubuh.
Bagi penderita penyakit diabetes, mereka cenderung akan tergantung pada obat-obatan yang digunakan untuk menjaga kadar gula darah.
Beberapa makanan herbal, bisa kita gunakan sebagai salah satu usaha untuk menurunkan kadar gula darah tinggi dalam tubuh, terutama bagi penderita diabetes.
Dikutip dari YouTube Channel Emmasuper, berikut 8 makanan herbal yang menurunkan kadar gula darah tinggi:
Baca Juga: Link Live Streaming Pertandingan MPL ID Season 9 Hari ini Ada 3 Tim yang Bertanding di Jam Berbeda
1. Kayu Manis
Kayu manis mengandung polifenol procyanidin type A yang berfungsi memperbaiki resistensi insulin dan menurunkan resiko penyakit jantung.
Penggunaan ekstrak kayu manis secara teratur selama 60 hari dapat membantu menurunkan 2 jam gula darah postantial (GDPP) dan gula darah puasa, dan memperbaiki fungsi/ resistensi insulin pada penderita diabetes.
Kayu manis juga bisa menurunkan kolesterol total dalam tubuh sehingga bisa menurunkan berat badan tubuh penderita diabetes.
Baca Juga: Tak Bisa Konsumsi Susu Tapi Butuh Kalsium? Cobalah Makanan Ini yang Juga Kaya Akan Kalsium
Pemberian ekstrak kayu manis sebanyak 2 gram setiap hari selama 84 hari bisa menunjukkan penurunan HBA1C rata rata dan tekanan darah berkurang sebesar 4 mmhg.
Kayu manis tidak boleh dikonsumsi terlalu banyak karena bisa mengakibatkan kerusakan hati, batas konsumsi ekstrak kayu manis adalah 1 6 gram perhari.
2. Mahkota Dewa
Mahkota Dewa bisa digunakan untuk membantu menurunkan gula darah tinggi karena memiliki kandungan antioksidan yang sangat tinggi.
Kandungan antioksidan dapat menangkal radiasi bebas dan memperbaiki resistensi insulin dalam tubuh, sehingga mampu membantu menurunkan kadar gula darah tinggi dalam darah.
Baca Juga: Kamu Lahir Bulan Maret? Ternyata Ini Fakta Menarik Kelahiran Bulan Maret, Bener Banget?
3. Sambiloto
Sambiloto termasuk jamu yang memiliki rasa yang sangat pahit, tapi mengandung zat andrographolide (AGL) yang berkhasiat menurunkan gula darah tinggi.
Rutin mengkonsumsi sambiloto mampu membantu menurunkan gula darah tinggi dan meningkatkan produksi insulin dan menstabilkan penyerapan gula dalam tubuh.
4. Mengkudu
Mengkudu termasuk tanaman tropis yang sangat mudah ditemukan di Indonesia. Mengkudu mengandung zat proxeronin yang mampu menurunkan gula darah tinggi.
Rutin mengkonsumsi mengkudu bisa membantu menstabilkan gula darah dan menurunkan tekanan darah.
5. Pare
Pare memiliki rasa pahit namun mampu membantu menurunkan kadar gula darah tinggi dalam tubuh penderita diabetes.
Rutin mengkonsumsi pare mampu menurunkan GD2PP dan kadar gula darah puasa. Pare dapat diproses sebagai sayur, dikeringkan dan dibuat ekstrak pare untuk mengurangi rasa pahit dari sayur ini.
6. Bawang Putih
Rutin mengkonsumsi bawang putih selama 4 minggu dapat membantu menurunkan gula darah puasa dan gula darah 2 jam post tantia serta menurunkan lemak tubuh dan kolesterol jumlah insulin meningkat setelah mengkonsumsi bawang putih.
Baca Juga: Ternyata Ini Arti Singkatan YGY Dalam Bahasa Gaul Ramai di TikTok, WhatsApp, Instagram dan Game ML
7. Krokot
Rutin mengkonsumsi ekstrak krokot sebanyak 2 gram 2 kali sehari selama 2 bulan mampu menurunkan gula darah puasa dan gula darah 2 jam post prontantia, meningkatkan kadar insulin tubuh, menurunkan kolesterol total dalam tubuh.
Krokot juga bermanfaat untuk memperbaiki fungsi hati dengan cara menstabilkan enzim hati.
8. Aloe Vera/ Lidah Buaya
Zat aktif Virectin dan Acemannan sangat bagus untuk kesehatan kulit, pencernaan, menurunkan gula darah bagi penderita diabetes.
Baca Juga: Selain Susu, Ternyata Makanan Ini Mengandung Kalsium, Salah Satunya Jeruk
Konsumsi lidah buaya secara rutin dapat menurunkan gula darah puasa dan trigliserida atau lemak jahat pada tubuh.
Lidah Buaya dapat dimakan secara langsung, dibuat sebagai topping es (tanpa gula) dan juga dibuat ekstrak lidah buaya.
Untuk bisa menjaga kesehatan tubuh dan keseimbangan gula darah, bukan hanya mengkonsumsi makanan herbal dan obat-obatan.
Tetapi kita juga harus tetap menjaga pola hidup sehat, berolahraga dan rutin berkonsultasi kesehatan kepada dokter. ***