Zaidul Akbar, Hati-Hati Konsumsi Makanan Olahan di Pagi Hari Bisa Picu Mager dan Kerja Jadi Tidak Produktif

5 Desember 2021, 21:14 WIB
ilusterasi Zaidul Akbar, Hati-Hati Konsumsi Makanan Olahan di Pagi Hari Bisa Picu Mager dan Kerja Jadi Tidak Produktif /Pexels/Pixabay

MEDIA BLITAR - Konsumsi makanan berat di pagi hari sangat tidak dianjurkan. Hal tersebut dapat memicu kinerja organ menjadi lebih berat meskipun tubuh memerlukan energi optimal untuk memulai aktivitas.

Perlu Anda ketahui makanan olahan seperti sarden kaleng, mie instan maupun daging panggang dapat menyebabkan seseorang menjadi malas gerak di pagi hari. 

Rasa lemas usai makanan sudah sering terjadi dan dialami oleh kebanyakan orang. Mungkin Anda juga pernah merasakannya, bahkan pada waktu pagi hari pun seseorang bisa mengantuk setelah sarapan.

Baca Juga: Tak Cuma Fast Food dan Cokelat Bikin Wajah Jerawatan! Ini 7 Makanan Wajib Dihindari Jika Ingin Wajah Bersih

Sebenarnya, makan merupakan salah satu aktivitas memasukkan makanan ke dalam tubuh untuk memperoleh energy sehingga tubuh menjadi lebih produktif dalam beraktivitas.

Namun, banyak orang merasakan setelah makan, tubuh berangsur-angsur mengantuk. Bahkan, sebagian ada yang mengatakan hal tersebut terjadi karena terlalu banyak makan.

Padahal tidak hanya merasa kenyang yang dapat memicu hal tersebut terjadi. Namun, jenis makanan juga berpengaruh besar seseorang mengantuk setelah makan.

Baca Juga: Hati-Hati 4 Makanan Ini Bisa Gagalkan Program Diet Anda, Nomor 3 Sering Dikonsumsi

Dalam sebuah kesempatan kajian ilmu, Dokter Zaidul Akbar mengungkapkan pemicu seseorang mengantuk usai makan. Dikutip Media Blitar dari saluran YouTube Bamol TV yang dipublikasikan 25 Agustus 2021.

Dokter Zaidul Akbar mengungkapkan bahwa dirinya tidak mau banyak makan saat pagi dan cenderung memilih makan siang.

Umumnya, kebutuhan kalori untuk orang dewasa rata-rata berkisar 2000-2200 kkal. Maka dari itu, sebaiknya jangan mengkonsumsi makanan hingga kenyang atau melebihi kalori harian.

Baca Juga: Jarang Diketahui Banyak Orang, Ternyata Tempe dan Tape Tergolong Makanan Khamr, Berikut Ulasan dr Zaidul Akbar

Dan pola makan yang dianggap baik adalah dengan ikut berpedoman kepada Nabi Muhammad SAW yakni, sepertiga makan, sepertiga udara dan sepertiga minum. Menurut Dokter Zaidul Akbar, makan bukan sekedar kenyang. Hal tersebut lantaran banyak orang kenyang membuat ibadahnya menurun.

"Jadi makan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Bukan untuk kalori saja,"katanya.

Saat tubuh merasakan lapar, maka tubuh membutuhkan nutrisi bukan sekedar kalori. Maka makan makanan yang sesuai dengan kecukupan kebutuhan nutrisi.

Baca Juga: Sensasi Makan Bakpao Tongkol Pedas, Rasa yang Unik dengan Ciri Khas Makanan Lokal Indonesia

Apabila ada seseorang usai makan malah mengantuk. Maka hal tersebut menunjukkan bahwa tubuh tidak memiliki kemampuan mengolah makanan atau makanan yang dikonsumsi memiliki kandungan nutrisi sedikit.

Jadi jenis makanan yang mendapatkan pengolahan makanan terlalu banyak maka nutrisinya berkurang. Hal tersebut dapat memicu tubuh cepat mengantuk.

"Misalkan anda makan nasi campur gulai dan sayuran yang pakai santan, itu biasanya bikin ngantuk,"ujar Dokter Zaidul Akbar.

Baca Juga: Ingin Liburan Akhir Tahun dengan Tenang Tanpa Sakit? Pilih Makanan dengan Protein yang Tepat Bisa Jadi Solusi

Menurut praktisi JSR tersebut makanan dengan banyak pengolahan tidak dapat diolah oleh tubuh. Apabila tubuh tidak dapat melakukan pengolahan makanan tersebut. Maka tubuh akan meminta untuk beristirahat.

Maka dari itu, Dokter Zaidul Akbar mengungkapkan lebih baik mengkonsumsi makanan saat siang hari.

Dalam Islam agar makanan baik dan tubuh siap dengan enzim, maka Rasulullah menganjurkan tidur siang.

Baca Juga: Berikut 9 Makanan Penambah Tinggi Badan, Salah Satunya Kacang Polong

Sehingga tidur siang sebelum makan juga bertujuan untuk persiapan di malam hari. Selain itu, tidur pada siang hari tidak lebih dari 30 menit. Hal itu dilakukan untuk memperkuat jantung.

"Biasakan tidur siang mulai sekarang, jangan lebih dari 30 menit,"katanya.***

Editor: Farra Fadila

Tags

Terkini

Terpopuler