Sekolah Tatap Muka Dimulai Juli, Satgas : Semua Pihak Harus Bertanggung Jawab Cegah Penularan

8 Juni 2021, 17:39 WIB
Illustrasi Kegiatan Belajar Tatap Muka Sebelum Pandemi Covid-19 /Pexels/Agung Pandit Wiguna/

MEDIA BLITAR – Kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah-sekolah akan dibuka kembali pada bulan Juli 2021 mendatang ketika sudak memasuki tahun ajaran baru.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi bersama dengan Kementerian Agama telah menerbitkan Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka di masa pandemi COVID-19.

Baca Juga: Panen Kecaman, Gisel Minta Maaf Usai Panggil Kuda dengan Nama Aisyah: Mohon Maaf

Dilansir dari laman Covid19, menurut Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, panduan tersebut diperuntukkan bagi Pendidikan Anak Usia Dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Panduan tersebut dikeluarkan untuk membantu guru dan tenaga kependidikan supaya dalam mempersiapkan pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas lebih mudah. 

Wiku juga menegaskan bahwa seluruh pihak bertanggung jawab mengawal kegiatan pembelajaran tatap muka dan juga mencegah penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah.

“Perlu diingat, bahwa seluruh pihak yang berpartisipasi harus bertanggungjawab dari awal sampai akhir alur kegiatan belajar mengajar, termasuk siap mengerem jika ditemukan kasus baru dilingkungan pendidikan,” tegasnya Wiku Adisasmito.

Baca Juga: Gelandangan Amerika Serikat Meninggal Dunia: Tak Sadar Miliki Harta Warisan Rp12,7 Miliar

Sebelum menggelar kegiatan pembelajaran tatap muka, pemerintah daerah harus memprioritaskan kesehatan, keselamatan dan keamanan dari para siswa.

Untuk dapat menjamin keamanan dan kesehatan semua orang yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar tatap muka, sistem sekolah tatap muka dan sekolah daring bisa dikombinasikan menjadi satu agar kesehatan dan keselamatan dapat terus menjadi prioritas utama.

Saat ini pemerintah terus menggalakkan program melakukan vaksinasi, hingga memasukkan guru dan tenaga pendidik menjadi salah satu golongan prioritas.

Baca Juga: Gus Miftah Disebut Masih Belepotan dalam Membaca Kitab oleh Ahli Agama, Warganet Singgung NU

Guru dan tenaga pendidik bisa mengikuti vaksinasi prioritas atau vaksinasi masal lainnya yang dijalankan oleh pemda atau instansi-instansi terkait.

Vaksinasi kepada duru dan tenaga pendidik perlu dilakukan guna untuk memberikan perlindungan dan mengurangi resiko gejala berat.

Hal tersebut perlu dilakukan guna untuk mendukung lancarnya kegiatan belajar tatap muka yang akan dilaksanakan Juli mendatang.

Wiku juga mengungkapkan bahwa kegiatan belajar mengajar secara tatap muka ini akan dilakukan secara bertahap, pertimbangan terhadap resiko penyebaran COVID-19 pada tiap daerah menjadi acuan utama boleh tidak adanya kegiatan belajar tatap muka.

Baca Juga: Anaknya Dituding Plagiat Fashion Seseorang, Abdul Rozak: Ngaca Dulu Kali

“Perlu diingat bahwa pembukaan sektor pendidikan akan dilakukan secara bertahap, sesuai dengan kesiapan masing-masing daerah,” jelas Wiku.

Mengingat saat ini terjadi penambahan kasus yang cukup signifikan dibeberapa daerah, penambahan kasus yang terjadi ini dikarenakan adanya mobilitas masyarakat saat libur lebaran kemarin.

Sebelum menggelar kegiatan belajar tatap muka, daerah tersebut harus bisa memastikan semua sudah kembali aman dan terkendali sebelum kegiatan belajar tatap muka dimulai. ***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Sumber: covid19.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler