Indonesia Segera Luncurkan 1 Satelit Baru, Menkominfo : Komitmen Percepat Pembangunan Teknologi Informasi

6 April 2021, 22:48 WIB
Indonesia Segera Luncurkan 1 Satelit Baru, Menkominfo : Komitmen Percepat Pembangunan Teknologi Informasi /Illustrasi Satelite Luar Angkasa / PIRO4D / Pixabay/

MEDIA BLITAR - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menegaskan komitmen pemerintah yang untuk mempercepat pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi sangat kuat.

Dalam pembukaan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI), Menkominfo Johnny mengungkapkan percepatan pembangunan akan dilakukan sampai 2024.

Baca Juga: Benarkah, Yahoo Akan Di Tutup Pada Bulan Desember? HOAX Atau Fakta

Menurut Menkominfo Johnny, Pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk mendukung pembangunan infrastruktur di wilayah 3T yang dilakukan oleh Badan Layanan Umum Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BLU BAKTI) Kementerian Kominfo.

Alokasi anggaran yang sudah dikeluarkan oleh Pemerintah juga digunakan untuk pemberian insentif regulasi bagi operator seluler untuk menghadirkan jaringan 4G di wilayah non 3T yang masih blankspot atau tidak dapat dijangkau oleh jaringan.

Baca Juga: BLT Rp200 Ribu Siap Cair April 2021, Berikut Cara Daftar BLT Kemensos BPNT dan Penjelasan Lengkap!

Menkominfo Johnny menjelaskan akses internet di desa dan kelurahan yang belum terjangkau jaringan 4G saat ini sebanyak 12.548 desa dan kelurahan.

Ada sebanyak 9.113 akan dibangun dan dihadirkan sinyal 4G oleh Kominfo di wilayah 3T, sedangkan 3.435 desa dan kelurahan di wilayah non 3T menjadi tanggung jawab operator seluler.

Menkominfo Johnny mengungkapkan bahwa pihak Kominfo telah meminta pihak operator untuk bersama menyelesaikan pembangunan tersebut supaya selesai pada tahun 2022.

Hal tersebut bertujuan untuk lebih mempercepat proses pembangunan infrastruktur TIK dari target sebelumnya.

Baca Juga: Atletico Madrid Gagal Raih Kemenangan Penting di Kandang Sevilla

Sebelumnya Pemerintah telah menargetkan akan selesai pada tahun 2032, jika program pembangunan tersebut bisa berjalan lebih cepat, Menkominfo yakin bisa lebih cepat 10 tahun dari target.

Kementerian Kominfo pun memastikan optimalisasi pembiyaan infrastruktur melalui penggelaran dan pemilihan teknologi digital, sesuai dengan kebutuhan dan topografi yang beragam di Indonesia.

Menkominfo Johnny juga menjelaskan kalau sekarang Indonesia sudah menggunakan 9 satelit komersial, 5 satelit nasional dan 4 satelit asing untuk mendukung kebutuhan telekomunikasi kita dengan kapasitas 50 Gbps.

Selain itu, Kementerian Kominfo juga akan membangun dan meletakkan di High Throughput Satellite atau SATRIA 1 dengan kapasitas 150 Gbps, tiga kali lipat kapasitas dari 9 satelit yang saat ini digunakan.

Baca Juga: WADUH! Biaya Haji Tahun 2021 Naik Hingga Rp9,1 Juta, Berikut yang Menjadi Penyebabnya

“Sebagai Informasi, kontrak Satelit Satria 1 financial close sudah selesai, untuk efektif kontrak KPBU-nya juga sudah selesai, saat ini proses produksi satelit sedang berlangsung di Prancis dan proses produksi roket sedang berlangsung di Amerika,” jelas Menkominfo Johnny.

Menkominfo Johnny berharap program Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dapat berjalan dengan baik.

Menkominfo Johnny menjelaskan pada kuartal ketiga dan keempat tahun 2023 nanti Indonesia sudah memiliki tambahan satu satelit besar yang dapat mendukung telekomunikasi nasional.

Baca Juga: Bingung Mengenal Orang Baru Kurang dari 2 Menit?  Berikut 5 Cara Jitu Membuat Orang Lain Menyukai Anda

Selain itu juga dapat untuk mendukung efisiensi fiskal guna mendukung Kementerian Keuangan, Kementerian Kominfo membangun satu Pusat Data Nasional standar global dengan kapasitas 43 ribu cors dan 72 petabyte.

Menkominfo Johnny menjelaskan, hal tersebut bertujuan untuk menggantikan 2.700 pusat data nasional yang saat ini dipakai, dan 24.700 aplikasi yang tidak efisien dan belum memenuhi standar global karena hanya ada 3% yang memenuhi standar global.

Pemerintah berharap, dengan pembangunan dan pengembangan Pusat Data Nasional nanti ada efiensi fiskal yang sangat signifikan.***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Sumber: Kominfo

Tags

Terkini

Terpopuler