Melaksanakan Shalat Idul Adha di Rumah Apa Boleh? Simak Penjelasan MUI

- 18 Juli 2021, 11:56 WIB
Melaksanakan Shalat Idul Adha di Rumah Apa Boleh? Simak Penjelasan MUI
Melaksanakan Shalat Idul Adha di Rumah Apa Boleh? Simak Penjelasan MUI /Pixabay/@sharonang/

Namun, pada saat ini masih ada wabah virus Covid-19 dan kewajiban untuk melaksanakan di rumah lebih ditekankan sebagai ikhtiar memutus rantai penularan.

Baca Juga: Menjelang Ramadhan, MUI Nyatakan Rapid Test, GeNose, dan Swab Pada Siang Hari Tidak Batalkan Puasa

“Melakukan sholat Idul Adha di masjib itu lebih utama karena memualiakan masjid, kecuali bila ada udzur (halangan). Nah, sekarang kan udzurnya pandemi, kalau memaksakan untuk kumpul di masjid itu kan bisa bahaya,” katanya.

Bahkan dalam Qawaid al-Fiqhiyyah (kaidah-kaidah fikih), Kiai Mukti menerangkan bahaya itu harus dihilangkan dan harus dihindari agar tidak membahayakan diri sendiri atau orang lain. Maka hal tersebut sudah jelas imbauan yang dikeluarkan oleh Kemenag untuk mencegah terjadinya kemudaratan.

“Kalau berkumpul kemudia saling menularkan berarti kan membayakan orang lain dan itu hukumnya haram,” tutur Kiai muda lulusan Universitas Al-Azhar Kairo Mesir ini, dikutip MediaBlitar.com dari laman website NU.

Baca Juga: Perketat Keamanan di Tempat Ibadah Akibat Ledakan Bom di Makassar, hingga Pendapat MUI Lampung dan Ketua FKUB

Adanya hal tersebut, perasaan dilematis tentu saja akan menyelimuti hati umat muslim mengingat sebelumnya terdapat pula aturan peniadaan shalat Idul Fitri di rumah saja, akan tetapi menurut Kiai Mukti momentum ini tanpa disadar justru dapat ganjaran pahala bagi yang menaatinya.

“Pertama, shalatnya sah meskipun munfarid. Kemudia, dia juga mendapat pahala karena berusaha untuk tidak membahayakan orang lain dan dirinya sendiri.” Tutur Ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta ini.

Selain itu, Kiai Mukti juga mengingatkan kembali esensi sebenarnya dari lebaran yaitu memohon ampunan dalam rangka menambah ketaatan kepada Allah SWT.

“Jadi, lebaran itu bukan untuk orang yang memperindah pakaiannya atau kendaraanya, tetapi lebaran itu untuk orang yang diampuni dosanya,” tutunya.***

Halaman:

Editor: Farra Fadila

Sumber: nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah