"Kadang-kadang masyarakat mikir gini, ini gue udah susah dan sebagainya terus kemaren bansos di korupsi. diluar korupsinya ya Pak ya. Tapi masyarakat merasa bahwa ini kita dipermainkan tapi pemerintah diuntungkan, ada yang berpikir gitu Pak?," tanya Deddy.
"Tapi kan kita untung ada seperti Pak Jokowi. Paling tidak kita gak nyontoh pemimpin yang gak bener. Karena Presidennya gak maling, kita mikir-mikir mau maling, katakanlah begitu. Malu dong, pemimpinnya sederhana, kerja keras, maunya benar, tanggung jawab," jawab Luhut.
Luhut mengatakan bahwa ia akan selalu menurut kepada sistem. Namun, jika ia tidak suka maka akan ada dua cara yang dilakukan.
"Saya resign, atau saya diam," jelas Luhut.
Luhut juga mengungkapkan bahwa jika Presiden saat ini bukan Jokowi, nasib masyarakat Indonesia tidak akan seberuntung ini.
"Sekarang proses pengambilan keputusan Ded, Deddy bisa lihat tuh cepet dan berani. Saya lebih tua dari Presiden dari segi umur, maaf ya. Ini Presiden boleh berani. Itu satu bentuk pemimpin yang menurut saya kita patut contoh. Gak ada kepentingan pribadi," Jelas Luhut.
Memiliki Presiden seperti Jokowi dinilai beruntung apalagi di tengah-tengah negara Indonesia menghadapi pandemi Covid-19. Sosok Jokowi cukup tegas memutuskan suatu perintah dan aturan.***