Network
MEDIA BLITAR – Pemerintah tak gunakan lagi istilah PPKM Darurat. Sebutan darurat diganti dengan level tertentu, sesuai dengan kondisi di daerah.
PPKM dibagi menjadi empat level dari level 1 sampai 4 dan penetapan level Covid-19 tersebut ternyata disusun berdasarkan ketentuan level asesmen risiko Covid-19 dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengetahui risiko penularan Covid-19 di suatu daerah.
Indikator level tersebut disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian yang menerbitkan Instruksi Mendagri Nomor 22 tahun 2021 terkait PPKM level 4 Covid-19 di wilayah Jawa dan Bali.
Baca Juga: Syarat Aturan Baru Yang Harus Diperhatikan Sebelum Melakukan Perjalanan Selama PPKM 4 Diberlakukan
Melalui instruksi Mendagri tersebut pemerintah menerapkan status level PPKM di tiap wilayah Jawa dan Bali sesuai dengan kriteria level situasi pandemi berdasarkan asesmen dan untuk melengkapi pelaksanaan Instruksi Menteri dalam Negeri.
Sementara itu, jumlah daerah zona merah di Jawa Timur ini meningkat dari pekan sebelumnya 19 Kabupaten/Kota.
Zona merah berisiko tinggi penyebaran virus corona dan di Jawa Timur tak ada satupun daerah berstatus zona kuning dengan risiko penularan rendah, apalagi zona hijau (tidak berisiko penularan), sedangkan zona oranye/jingga (berisiko sedang terdapat di 5 daerah).
“Berdasar penilaian Satgas Pusat, berdasar 15 indikator, di Jawa Timur, 33 Kabupaten/Kota masuk zona merah Covid-19 dan 5 Kabupaten/Kota masuk zona oranye,” kata Jubir Satgas Covid-19 Jatim, dr Makhyan Jibril dalam keterangannya, dikutip dari artikel Zonasurabaya.com.
Baca Juga: Tamara Bleszynski Akan Bantu Promosikan Usaha Netizen di Masa PPKM: Silahkan DM dan Tag Usahanya
Menurutnya adanya indikator utama zona merah di 33 daerah tersebut, dikarenakan mengalami lonjakan kasus Covid-19 yang signifikan dalam 10 hari terakhir.
