Sebelumnya, Kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Soumya Swaminathan mengatakan varian Delta menjadi versi penyakit Covid-19 yang paling dominan secara global.
Pekan lalu, analisis oleh Public Health England (PHE) menunjukkan bahwa vaksin yang dibuat oleh Pfizer dan AstraZeneca menawarkan perlindungan tinggi lebih dari 90 persen terhadap rawat inap dari varian Delta. Hasil studi Oxford terbaru dibangun berdasarkan analisis terbaru oleh PHE.
"Varian Delta sedang dalam perjalanan untuk menjadi varian dominan secara global karena peningkatan transmisibilitasnya," kata Swaminathan dalam konferensi pers pada Jumat, 18 Juni 2021.
Inggris telah melaporkan peningkatan tajam dalam infeksi dengan varian Delta. Sementara pejabat kesehatan masyarakat Jerman memperkirakan varian Delta akan dengan cepat menjadi varian dominan di sana meskipun tingkat vaksinasi meningkat.
Baca Juga: Apa Varian Covid-19 Alpha, Beta, dan Delta? Berikut Penjelasannya
Sementara Rusia menyalahkan lonjakan kasus Covid-19 karena keengganan warga melakukan vaksinasi dan "nihilisme" setelah rekor infeksi baru di Moskow, sebagian besar dengan varian Delta baru.
Hingga kini, menurut data Worldometer, total kasus Covid-19 di seluruh dunia mencapai 179 juta lebih infeksi dan jumlah kematian sebanyak 3.882.080 jiwa.
Amerika masih menduduki posisi pertama dengan kasus Covid-19 terbanyak, disusul India, Brasil dan Prancis.