Ditemukan Serpihan Barang dari KRI Nanggala 402, TNI Isyaratkan Sub Sink

- 24 April 2021, 16:56 WIB
Barang yang ditemukan Tim pencari KRI Nanggala 402.
Barang yang ditemukan Tim pencari KRI Nanggala 402. /Tangkapan layar YouTube Puspen TNI/

MEDIA BLITAR – Seperti yang dikabarkan sebelumnya, jika kapal selam TNI AL yaitu KRI Nanggala 402 telah hilang kontak pada hari Rabu, 21 April 2021.

Diketahui bahwa banyak pihak dikerahkan dalam proses pencarian KRI Nanggala 402 beberapa hari ini, bahkam 10 negara siap membantu pencarian KRI Nanggala 402.

Dan pihak TNI pun, masih menyatakan bahwa status KRI Nanggala 402 dalam fase sub missed atau hilang kontak pada 21 April 2021.

Baca Juga: B.1.617 dari India Diperkirakan Lebih Berbahaya, Indonesia Perketat Pintu Masuk dan Tes bagi WNI dari India

Sementara itu, informasi terbaru pada Sabtu 24 April 2021, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan beberapa hal terkait KRI Nanggala 402 dalam konferensi pers dari Bali, yang juga disiarkan secara virtual, menyampaikan jika status KRI Nanggala 402 menuju fase tenggelam atau disebut sub sink.

Bahkan, disampaikan lebih lanjut jika selama pencarian, ditemukan beberapa serpihan barang, hingga tumpahan minyak.

"Pagi dini hari tadi, merupakan batas akhir live suport berupa ketersediaan oksigen di Nanggala selama 72 jam," ucap Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Baca Juga: Fakta Terbaru Hilang Kontak Kapal Selam KRI Nanggala 402 di Selat Bali

"Unsur-unsur TNI AL menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang jadi bukti otentik menuju fase tenggelamnya KRI Nanggala," sambungnya.

Selain itu, Kepala Staf TNI Angkaan Laut Laksamana Yudo Margono juga menyampaikan jika serpihan yang ditemukan tersebut, terapung di perairan Bali, dan diyakini sebagai bagian dari komponen kapal selam.

Di antara serpihan yang ditemukan adalah peluru tabung terpedo, botol berwarna oranye periskop kapal selam yang memiliki fungsi untuk pelumas naik dan turunnya kapal selam, alas yang digunakan oleh ABK, hingga spons.

Baca Juga: Tindak Lanjuti SE Satgas No 13 dan Addendumnya, Kemenhub Sudah Mulai Lakukan Pengentatan Transportasi

“Yang diyakini merupakan bagian atau komponen yang melekat di dalam kapal selam, dan ini tidak akan terangkat ke luar kapal apabila tidak ada tekanan dari luar, atau terjadi keretakan di peluncur torpedo,” kata Yudo Margono.

“Dan di sekitar radius 10 mil tidak ada kapal lain yang melintas, dan dari para ahli yang dalam hal ini adalah mantan-mantan ABK KRI Nanggala dan komunitas kapal selam, diyakini bahwa ini adalah barang-barang milik KRI Nanggala,” sambung Yudo.

Seperti yang diketahui jika KRI Nanggala 402 adalah kapal selam buatan Jerman yang dibuat pada tahun 1981, dan menjadi bagian dari alat utama pertahanan sistem di Indonesia.

***

Editor: Arini Kumalasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah