Network
MEDIA BLITAR – Dalam artikel ini terdapat informasi mengenai bahaya vape atau rokok elektrik yang perlu diketahui pengguna.
Belakangan ini rokok elektrik atau vape seringkali digunakan banyak anak muda, dan dianggap sebagai pengganti rokok yang lebih aman.
Namun, tahukah kamu kalau vape atau rokok elektrik berbahaya bagi kesehatan tubuh?
Baca Juga: Harga Emas Hari ini Pegadaian, Selasa 30 Agustus 2022: Antam dan UBS Mengalami Penurunan
Seperti dirangkum MediaBlitar dari laman TheHealthy, berdasar sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Preventive Medicine, vape atau rokok elektrik bisa memicu asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Selain itu, vape juga berisiko pada masalah jantung dan kanker yang lebih tinggi, karena penggunaan bahan kimia seperti acrolein.
Sementara, studi yang diterbitkan pada November 2021 tersebut menunjukkan bahwa vape bisa berakibat pada kesehatan tulang.
National Institutes of Health (NIH) juga mengatakan bahwa merokok konvensional merupakan faktor risiko osteoporosis yang permanen.
Baca Juga: Lirik Lagu Dunia Tipu-Tipu oleh Yura Yunita: di Dunia Tipu-Tipu Kamu Tempat Aku Bertumpu
Selain itu, kondisi tersebut juga dapat melemahkan tulang dan meningkatkan kemungkinan mereka mengalami patah tulang.
Namun, temuan yang diterbitkan dalam American Journal of Medicine Open, menunjukkan dapat merusak kesehatan tulang bahkan pada kaum muda.
Studi ini menemukan bahwa orang yang menggunakan rokok elektrik memiliki tingkat patah tulang 46 persen lebih besar daripada mereka yang tidak melakukan vape.
Menurut para peneliti menekankan bahwa hasil ini tidak membuktikan bahwa vape menyebabkan patah tulang, tetapi menunjukkan hubungan potensial.
Baca Juga: Digelar Hari Ini, Polisi Sebut Terdapat Dua Lokasi Rekontruksi Pembunuhan Brigadir J
Seorang profesor Periodontologi di The Ohio State University, Purnima Kumar menegaskan bahwa gaya hidup akan sangat berpengaruh pada kesehatan dan fisiologis seseorang.
Hal ini juga erat kaitannya dengan genetika, usia, pola makan, tingkat aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan sebelumnya.
“Faktor lingkungan seperti merokok, vape, penggunaan alkohol, semuanya dapat mengubah risiko kesehatan,” kata profesor Perodontologi di The Ohio State University, Purnima Kumar, seperti dikutip dari laman TheHealthy.
Baca Juga: Siapa Slamet Uliandi Sosok 'Kapten Jack', Refly Harun Beberkan Identitasnya
“Penyembuhan tulang terjadi dengan menghilangkan tulang yang patah melalui reabsorpsi tulang, diikuti oleh pengendapan tulang baru,” katanya.
Menurutnya, bahwa proses ini dimulai dengan sel-sel yang disebut osteoklas yang melarutkan tulang tua yang sudah usang, dan memiliki peran serupa untuk membentuk tulang baru. Jadi, kedua sel ini bekerja bersama-sama.
Tetapi jika keseimbangan ini terganggu, bisa mengakibatkan seseorang mengalami patah tulang dan penyakit seperti osteoporosis.
Demikian informasi mengenai bahaya vape atau rokok elektrik yang perlu diketahui pengguna.***
