Studi baru mereka, yang diterbitkan dalam Journal of American College of Nutrition, bertujuan untuk menentukan diet yang paling efektif untuk menurunkan berat badan, diet diabetes konvensional atau nabati, vegetarian.
Penelitian ini dilakukan dengan membagi dua kelompok tersebut sama rata, satu kelompok melakukan diet untuk diabetes konvensional, sedangkan kelompok yang lain melakukan diet vegetarian.
Kedua kelompok menggunakan metode yang sama, yaitu mengurangi asupan kalori setiap hari sebanyak 500 kalori. Selain itu juga diberikan pelatihan aerobik selama proses diet.
Setelah enam bulan, meskipun kedua kelompok mengkonsumsi jumlah kalori yang sama per hari, kelompok diet vegetarian nabati kehilangan berat badan hampir dua kali lipat dari kelompok diet konvensional.
Selain itu, kelompok vegetarian menunjukkan pengurangan lemak otot yang lebih besar daripada rekan-rekan mereka yang menjalani diet konvensional.
“Apa yang kami temukan adalah bahwa pola makan vegetarian nabati adalah alat yang berguna bagi siapa saja yang serius untuk tetap sehat dan ramping, terutama seiring bertambahnya usia,” kata Dr. Kahleová.
Dia menyebut hasil ini sebagai "reboot metabolik, terutama bagi orang-orang yang berjuang dengan berat badan ekstra, metabolisme yang lamban, atau diabetes tipe 2. ***