Perlu Hati-hati, Wanita Ternyata Lebih Beresiko Kena Serangan Jantung Akibat Tekanan dan Beban Kerja Tinggi

23 November 2021, 11:02 WIB
Perlu Hati-hati, Wanita Ternyata Lebih Beresiko Kena Serangan Jantung Akibat Tekanan dan Beban Kerja Tinggi/Pexels/Karolina Grabowska /

MEDIA BLITAR – Riset teranyar mengungkapkan bahwa stress akibat tekanan dan beban kerja overload dapat menjadi salah satu faktor resiko serangan jantung dan stroke. Penelitian ini menyebut resiko lebih tinggi bakal dialami kaum wanita.

Dilansir dari The Guardian, 22 November 2021, studi yang dipresentasikan pada Konferensi Organisasi Stroke Eropa ini membandingkan data dari 22.000 pria dan wanita Swiss antara 2007 dan 2017.

Hasil riset ini memaparkan bahwa dua pertiga orang dewasa mengeluhkan stres akibat pekerjaan, yang mana sebanyak 66 persen terdeteksi pada 2017 dan 59 persen terdeteksi pada 2012.

Baca Juga: Tak Terima Dipecat karena Hamili Seorang Wanita, Mantan Anggota Polri Malah Gugat Kapolda NTT

Peningkatan jumlah orang dewasa yang mengeluhkan stres pekerjaan ini juga bersamaan dengan naiknya proporsi wanita yang bekerja penuh waktu selama periode tersebut, yakni dari 38 persen menjadi 44 persen.

Sebanyak 1 dari 3 wanita atau sekitar 33 persen wanita merasa selalu lelah dan lemah dibandingkan dengan 26 persen pria.

Selama penelitian ini berlangsung, sebanyak 8 persen wanita lebih sering mengalami masalah tidur dibandingkan pria yang hanya 5 persen.

Baca Juga: Dilarang Keras, Olahraga Berat Bisa Picu Serangan Jantung Benarkah? Studi Membuktikan

Tapi, risiko penyakit jantung yang dipicu oleh tekanan darah tinggi, diabetes dan kolesterol tinggi masih lebih tinggi pada pria.

Dr. Martin Hänsel dari University of Zurich mengatakan, stres pekerjaan cenderung membuat pria sering merokok dan gemuk.

"Tetapi, perempuan melaporkan peningkatan yang lebih besar dalam faktor risiko non-tradisional untuk serangan jantung dan stroke, seperti stres kerja, gangguan tidur dan kelelahan," ujar Dr Martin.

Baca Juga: 5 Manfaat Labu Siam Bagi Kesehatan, Salah Satunya Menurunkan Serangan Jantung

Para peneliti membandingkan data dari 22 ribu lelaki dan perempuan dalam Survei Kesehatan Swiss dari 2007, 2012, dan 2017, dan menemukan peningkatan ‘mengkhawatirkan’ dalam jumlah perempuan yang melaporkan faktor risiko penyakit kardiovaskular.

Tren ini bertepatan dengan peningkatan jumlah perempuan yang bekerja penuh waktu dari 38 persen pada 2007 menjadi 44 persen pada 2017.***

Editor: Farra Fadila

Tags

Terkini

Terpopuler