MEDIA BLITAR-Beberapa waktu lalu, dr. Lois Owien menjadi bahan perbincangan cukup santer di kalangan masyarakat. Meskipun dianggap tersangka dalam pemberitaan hoax Covid-19, namun pihak kepolisian tetap membebaskan sang dokter dengan beberapa syarat tertentu. Viralnya dokter Lois mendapatkan perhatian dari keluarga dan memberikan pengakuan mengejutkan mengenai kondisi kejiwaan sang dokter.
Pihak keluarga mengungkapkan jika dokter Lois Owien sedang mengalami tekanan luar biasa pada mental lantaran dua peristiwa. Pada mulanya, berita mengenai tekanan mental yang diberitahukan oleh kakak tingkat dr. Lois Owien alumni dari Fakultas Kedokteran UKI.
Salah seorang dokter juga menilai kondisi yang dialami dokter Lois dari pernyataan maupun statusnya di akun media sosial terasa aneh. Hal tersebut dilakukan oleh dr.Mila Anasanti merasa aneh.
Baca Juga: dr. Lois Tantang Rumah Sakit untuk Buka Data Pasien Covid-19 Meninggal Karena Interaksi Obat
Dokter Mila Anasanti mengungkapkan bahwa pernyataan status yang ditulis oleh dr.Lois terdapat kelainan.
"Lois ini kalau kita netral pun bisa melihat dari status-statusnya kalau yang bersangkutan ada kelainan," cuit dr Mila Anasanti seperti dikutip Media Blitar dari mantrasukabumi.com pada Jumat 16 Juli 2021.
Jadi ternyata, keadaan dokter Lois yang diduga memiliki tekanan jiwa tersebut telah dibenarkan oleh pihak keluarga melalui sebuah surat terbuka.
Pihak keluarga mengungkapkan dokter Lois ternyata mengalami tekanan jiwa usai perceraian dan ditinggal orang tua kandung.
Baca Juga: dr. Lois Sebut Tubuh Sultan Andara Ada Etil Mercury Usai Vaksin, Raffi Ahmad: Jangan Takut
Tidak hanya itu, pihak keluarga juga minta maaf mengenai pernyataan dokter Lois yang dianggap kontradiktif dan memicu keonaran. Berikut beberapa bagian dari surat terbuka dari keluarga dokter Lois.
“Bahwa benar rumah tangga keponakan kami beberapa waktu lalu bermasalah dan berakhir dengan perceraian. Tidak lama berselang, orang tua kandung (bapak) ybs dipanggil Tuhan untuk selama-lamanya. Dan sebagai manusia, tentu kondisi ini sangatlah berat. Tidaklah mudah dihadapi seorang diri di Jakarta, jauh dari keluarga besar di Kaltara, sehingga pergumulan tersebut dapat saja mempengaruhi mental-psikis ybs sebagaimana dugaan banyak pihak di media sosial,” tulis keluarga dr.Lois
“Kami menyadari bhw pernyataan keponakan kami kontraproduktif dengan upaya yang sungguh-sungguh dari pemerintah RI dan seluruh tenaga medis, TNI/POLRI serta relawan, dll yang berjuang siang dan malam untuk melindungi dan menyelamatkan rakyat Indonesia dari Pandemi Covid 19. Kami sadar, pernyataan keponakan telah melukai hati kita semua, seluruh rakyat Indonesia, secara khusus kepada keluarga dari saudara-saudara kita yg oleh karena keganasan Covid 19, mendahului menghadap oleh Sang Pencipta,” ujar keluarga dokter Lois melalui surat terbuka.***