Babak Belur Avanza dan Xenia di Kala Pandemi, Tak Lagi Terlaris Kini Alami Masalah Serius dan Kena Recall

- 21 Maret 2021, 07:00 WIB
Ilustrasi  mobil Daihatsu Xenia.
Ilustrasi mobil Daihatsu Xenia. /Pikiran Rakyat/Asep Budiman

MEDIA BLITAR – Kabar yang cukup mengejutkan datang dari dunia otomotif. Hal ini karena mobil yang cukup populer di tengah pasar Indonesia yaitu Xenia dan Avanza mengalami recall.

Recall merupakan kondisi atau proses produk diambil kembali dari konsumen oleh produsen, karena produk tersebut cacat.

Biasanya hal ini terjadi karena terdapat masalah keamanan atau cacat pabrik, yang dikhawatirkan produk akan membahayakan penggunanya.

Seperti yang diwartakan di Pikiran Rakyat sebelumnya, kedua brand kenamaan tersebut akan melakukan recall pada 9 mobil mereka, di pertengahan bulan Maret 2021.

Baca Juga: WADUH! Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong Positif Covid-19, Berikut Kronologinya

Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang diprosuksi di tahun 2017-2019 masuk ke dalam daftar kendaraan yang kena recall.

Recall dilakukan karena pihak produsen kedapatan adanya sejumlah mobil yang diproduksi di tahun tersebut, mengalami permasalahan pada bagian pompa bensin atau fuel pump.

Bahkan, karena permasalahan tersebut dapat mengakibatkan mesin mati saat digunakan.

Baca Juga: Taklukan Arminia, RB Leipzig Tempel Dekat Bayern München

Mengapa masalah ini bisa muncul?

Adanya kemungkinan yang terjadi dalam kedua mobil ini, dijelaskan oleh Bambang Supriyadi yang merupakan Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM).

Pada Kamis 18 Maret 2021, Bambang yang menjadi pengisi dalam webinar menyampaikan jika, di dalam pompa bensin, terdapat komponen impeller yang mengalami permasalahan.

Baca Juga: Banyak Pikiran Bisa Buat Insomnia, Sepele tapi Wajib Dihindari, Ini Penyebab Lainnya dan Cara Mengatasinya

"Masalah pada fuel pump terdapat pada impeller. Impeller yang digunakan untuk memasok bensin ukurannya jadi lebih besar,” ucap Bambang.

"Ada kelebihan sebesar 9 micron. Dari 17 micron menjadi 26 micron pada Impeller," sambungnya.

Dijelaskan lebih lanjut oleh Bambang, jika suatu mobil mengalami permasalahan pada pompa bensin. Maka mobil tersebut dapat mengalami mesin mati, meski kondisi kelistrikan mobil normal.

Baca Juga: Siap Fasilitasi! Deddy Corbuzier Siapkan Rp150 Juta untuk Duel Dewa Kipas dan Irene Sukandar

"Hal ini terjadi karena kan tidak ada suplai bensin yang masuk. Biasanya indikator check engine juga akan menyala pada mesin," kata Bambang menjelaskan skema akibat dari pompa bensin yang bermasalah, hingga menyebabkan mesin mati.

Selain ditunjukkan dengan mesin mati meski kelistrikan mobil normal, akibat permasalahan pompa bensin lainnya seperti, mesin sulit dinyalakan, mobil kehilangan tenaga, RPM tidak stabil, dan indikator mesin yang selalu menyala.

***

Editor: Arini Kumalasari

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah