“Ataupun ada yang mengatakan bahwa beliau-beliau ini seperti Al-Qur’an yangs rusak. Tidak bisa kita manfaatkan tapi juga tidak boleh kita injak, tetap kita muliakan karena itu adalah musyafaat,” papar KH. Athoillah Sholahuddin Anwar.
“Namun, untuk mengikuti kita harus punya pegangan ilmu syariat yang sudah kita pelajari di Pondok Pesantren,” tutupnya.***