Viral! Dosen di Yogyakarta Mengaku Hanya Ingin Berfantasi Swinger Secara Virtual, Dengan Modus Riset

- 3 Agustus 2020, 18:04 WIB
Tangkapan layar video pengakuan Bambang Arianto terkait pelecehan seksual bermodus swinger
Tangkapan layar video pengakuan Bambang Arianto terkait pelecehan seksual bermodus swinger /Facebook

MEDIA BLITAR - Jagad media sosial digegerkan oleh pengakuan seorang dosen bernama Bambang Arianto, yang hobi melakukan swinger secara virtual.

Terbongkarnya kedok tersebut berawal dari pengakuan melalui media sosial para korban, yang diajak curhat tentang swinger atau tukar pasangan dengan dalih penelitian.

Modusnya, pengajar di salah satu universitas Islam di Yogyakarta ini mengaku kepada korban sedang melakukan riset tentang fenomena swinger untuk nantinya dijadikan buku.

Baca Juga: Ulah Netizen Mengunggah Masakan Kepala Kambing, Menjadi Viral Lantaran Disebut Tengkleng Baphomet

"Ia japriin akun-akun cewe bahan penelitian tentang gaya hidup swinger di kalangan kelas sosial menengah ke atas. Kabarnya ada 40 orang yang cerita pernah dijapri," tulis akun Facebook Illian Deta Arta Sari sebagaimana dikutip MEDIA BLITAR dari Pikiranrakyat-bekasi.com Senin, 3 Agustus 2020.

Kepada para calon korbannya, Bambang mengatakan bahwa istrinya telah setuju melakukan praktik swinger untuk mendukung risetnya.

Bambang Arianto lalu membuat video permintaan maaf lewat akun media sosialnya.

Baca Juga: Resep Gulai Daging Sapi Yang Mudah dan Nikmat, Untuk Disajikan Sebagai Menu Khas Idul Adha

Dirinya berdalih mengirimkan pesan kepada sejumlah wanita menjurus ke arah swinger, agar bisa mendapatkan reaksi dari masyarakat.

Dalam video berdurasi 1 menit 40 detik ini, ia mengatakan sama sekali tidak berniat melakukan riset tentang fenomena swinger, melainkan hanya ingin berfantasi secara virtual semata.

"Tapi tujuan utama saya awalnya curhat adalah untuk membuat jadi buku dengan langsung berperan meskipun terkadang saya sering curhat juga untuk mengetahui pendapat masyarakat soal praktik ini," kata Bambang.

Baca Juga: Resep Gulai Kambing Yang Empuk dan Nikmat, Untuk Disajikan Bersama Keluarga Saat Idul Adha

Kendati demikian, Bambang mengaku tidak pernah melakukan praktik tersebut secara langsung, melainkan hanya untuk menggali pendapat masyarakat.

"Tapi yang jelas demi Allah sampai detik ini saya tidak ada maksud untuk mengajak melakukan itu meskipun ada curhatan saya yang seolah-olah berperan sebagai pelaku tapi tujuannya ingin tahu soal pendapat masyarakat secara langsung," sambungnya.

Bambang Arianto mengklaim hanya melakukan imajinasi mengenai swinger dan tidak pernah melakukan praktik tersebut.

Baca Juga: Sapi Qurban Mengamuk di Kota Blitar, Polisi Langsung Bertindak Cepat Dengan Melepaskan Peluru Tajam

"Dan sekali lagi saya memohon maaf atas kesalahan saya ini dan saya meminta temen-teman yang pernah saya ajak diskusi memberikan maaf kepada saya. Terimakasih atas perhatianya ya temen-teman dan saya mohon maaf semuanya ya atas kekhilafan saya ini!" imbuhnya.

Bambang menambahkan bahwa istrinya sama sekali tidak mengetahui perbuatannya tersebut.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiran-Rakyat Depok dengan judul "Viral Pengakuan Dosen di Yogyakarta Lecehkan Perempuan dengan Modus Riset 'Swinger'"

Karena itu, dirinya berencana untuk menjalani terapi pada psikolog atau psikiater.

Meski tak melakukan praktik swinger, Bambang mengakui bahwa dia telah melakukan pelecehan secara fisik, terhadap beberapa orang di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Bambang diketahui merupakan alumnus dari universitas terkemuka tersebut.

"Secara khusus saya meminta maaf kepada seluruh korban baik dari kampus UGM Bulaksumur maupun yang lain yang pernah menjadi korban pelecehan saya baik secara fisik, tulisan maupun verbal sehingga menimbulkan trauma," lanjutnya.

Baca Juga: Amankah Mengkonsumsi Daging Kambing? Simak Fakta Menarik dan Alasannya Secara Lengkap

Diketahui, Bambang selama ini mencatut nama Nahdlatul Ulama (NU) dan UGM untuk mencari target korban pelecehan seksual.

"Saya juga minta maaf kepada NU dan UGM karena selama ini menyalahgunakan nama NU dan UGM dalam mencari target. Secara umum saya memohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia dan berjanji tidak lagi melakukan kebohongan ini, tuturnya"

Bambang mengakhiri pengakuannya dengan kesediaan untuk menjalani proses hukum jika mengulangi perbuatannya.

Baca Juga: Lagi Asik Piknik Sambil Makan, Keluarga Ini Diusir Sama Polisi Karena Piknik Di Bahu Jalan

Berdasarkan penelusuran, Bambang Arianto tercatat sebagai dosen di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta.

Menurut data https://sinta.ristekbrin.go.id/, Bambang merupakan pengajar Akuntasi-Politik Digital.***

Editor: Ninditoo

Sumber: Pikiran Rakyat Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x