10 Fakta Terbaru yang Menyelimuti Kematian Mahasiswa UNS saat Diklatsar Menwa, Polisi Ungkap Hasil Autopsi

- 26 Oktober 2021, 22:09 WIB
10 Fakta Terbaru yang Menyelimuti Kematian Mahasiswa UNS saat Diklatsar Menwa, Polisi Ungkap Hasil Autopsi/pexels/
10 Fakta Terbaru yang Menyelimuti Kematian Mahasiswa UNS saat Diklatsar Menwa, Polisi Ungkap Hasil Autopsi/pexels/ /

MEDIA BLITAR – Mahasiswa Universitas Negeri Surakarta (UNS) bernama Gilang tewas setelah mengikuti Diklat Menwa yang bertajuk Pendidikan Pra Gladhi Patria XXXVI. Acara ini akan diadakan mulai 23-31 Oktober 2021 di Kawasan Jurug Jebres, Solo.

Mahasiswa dari program studi D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Sekolah Vokasi UNs ini diketahui tewas saat mengikuti Diklatsar Menwa UNS di kawasan Jurug, Minggu 24 Oktober 2021.

Baca Juga: Hasil Autopsi Mahasiswa UNS, Polisi Temukan Ada Tanda-tanda Kekerasan di Tubuh Gilang: Penyumbatan Otak

Polresta Surakarta kini sedang melakukan penyelidikan mendalam penyebab kematian Gilang, termasuk untuk mengungkap apakah yang bersangkutan meninggal karena kekerasan.

Kini proses otopsi korban telah diungkap, otopsi terhadap jenazah Gilang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi, Surakarta, pada Senin 25 Oktober 2021.

Sedangkan, kata kunci “Menwa” menduduki posisi teratas trending topic Twitter Indonesia hingga Selasa, 26 Oktober 2021 menyusul ramainya perbincangan mengenai kematian Gilang.

Baca Juga: Kronologi Kasus Mahasiswa UNS Tewas saat Diklatsar Versi Keluarga dan Polisi, Siapa yang Benar?

Inilah 10 fakta yang berhasil dihimpun oleh MEDIA BLITAR, Selasa 26 Oktober 2021 dari kasus kematian Gilang Endi saat mengikuti Diklatsar Menwa UNS:

  1. Profil Mahasiswa

Gilang Endi merupakan mahasiswa jurusan D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (KKK) UNS. Ia tercatat merupakan mahasiswa semester 3.

  1. Gilang Tak Punya Riwayat Penyakit

Gilang pamit dengan keluarga untuk berangkat Diklat pada Jumat 22 Oktober 2021. Pihak keluarga mengatakan Gilang berangkat dengan kondisi yang sehat.

Paman korban, Sutarno (40) mengatakan, kematian Gilang mengejutkan keluarga. Pasalnya, Gilang dikenal sebagai pemuda yang suka berolahraga dan selama ini tidak memiliki riwayat penyakit.

Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS Sutanto juga mengatakan bahwa Gilang tidak memiliki riwayat penyakit saat mengikuti Diklatsar Menwa UNS.

Baca Juga: Kasus Mahasiswa UNS Tewas saat Diklatsar, Trending Twitter hingga Seruan Sikap BEM: Mengutuk Keras Kekerasan

  1. Keluarga Temukan Jenazah Penuh Luka Lebam

Sebelum meninggal, keluarga mengungkap ada dua mahasiswa UNS yang datang ke rumah orang tua Gilang di Karangpandan. Keduanya hanya meminta orang tua agar datang ke RSUD dr. Moewardi, Solo. Namun, keduanya tidak memberikan kabar yang jelas tentang Gilang.

Pihak keluarga dikabari Gilang sudah meninggal dunia. Mereka langsung membawa jenazah ke Karangpandan tanpa memeriksa kondisi. Jenazah tiba di rumah duka pukul 06.00 WIB.

Keluarga Gilang mengatakan jenazah Gilang saat sudah sampai di rumah duka. Mereka menemukan tubuh almarhum terdapat luka lebam dan darah.

“Kami tidak terima kok cucu saya sampai seperti itu. Kami laporkan ke polisi,” ujar nenek korban.

Baca Juga: Mahasiswa Ini Mendaki 35 Gunung di Indonesia Selama Empat Bulan Demi Promosikan Green Tourism

  1. Diklatsar Selama 9 Hari

Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Sutanto mengatakan, Diklatsar Menwa UNS diikuti 12 peserta. Adapun Diklatsar berlangsung selama sembilan hari, mulai Sabtu 23 Oktober 2021 dan dijadwalkan berakhir pada Minggu 31 Oktober 2021.

Sutanto mengatakan, jika nantinya ditemukan ada kesalahan standar operasional prosedur (SOP) terkait pelaksanaan kegiatan Diklatsar Menwa UNS, pihak kampus bakal mengambil langkah tegas.

  1. Pernyataan Sikap BEM UNS Kutuk Keras Tindak Kekerasan

Belum lama ini trending di Twitter kasus mahasiswa Universitas Negeri Surakarta (UNS) Solo bernama Gilang, yang tewas saat mengikuti diklat Resimen Mahasiswa (Menwa), menjadi trending topic di Twitter dari Senin 25 Oktober 2021.

Sejalan dengan itu, BEM Sekolah Vokasi (BEM SV) meminta adanya pengusutan tuntas masalah ini.

“[Usut Tuntas Kasus Meninggalnya Mahasiswa UNS Dalam Kegiatan Diklatsar Menwa],” tulis BEM UNS di akun Instagram-nya @bemuns dilansir oleh MEDIA BLITAR.

“Kami dari BEM UNS mengutuk keras segala hal yang berkenaan dengan kekerasan, utamanya terjadi terhadap mahasiswa UNS,” tambahnya.

Melansir dari akun Instagram BEM UNS, Presiden BEM SV UNS Solo, Dessy Latifatul Laila menyampaikan lima hal terkait meninggalnya Gilang, salah satunya adalah mendesak UNS dan polisi untuk mengusut tuntas kasus ini.

Baca Juga: Brigadir NP, Polisi Banting Mahasiswa Kena Sanksi Ditahan 21 Hari hingga Turun Pangkat Bintara Tanpa Jabatan

  1. Pengakuan Pihak Kampus

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNS Surakarta, Ahmad Yunus membenarkan adanya peserta Diklat Menwa yang meninggal dunia. Pihaknya sudah mendapat laporan perihal kematian Gilang, tetapi penyebabnya apa bagaimana sedang diselidiki.

Bahkan saat ini, pihaknya tengah meminta konfirmasi panitia tentang kronologi kasus tersebut. Pihaknya sudah memanggil panitia untuk menjelaskan detail kronologinya, pada Senin ini.

  1. Pernyataan Kepolisian

Kasatreskrim Polresta Solo, AKP Djohan Andika membenarkan informasi meninggalnya seorang mahasiswa asal warga Dusun keti, Desa Dayu, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar.

"Untuk laporan resmi belum ada mas, tapi dari informasi sementara, di Kawasan Jurug ada kegiatan yang dilakukan oleh Mahasiswa UNS," urai Djohan

Mengenai kemungkinan adanya dugaan penganiayaan, Djohan belum berani menyimpulkan bila belum ada bukti yang kuat.

Baca Juga: Punya Masalah Keluarga, Mahasiswa IAIN Kediri Ditemukan Meninggal Gantung Diri di Kamar Kost

  1. Trending di Twitter

Kasus kematian mahasiswa UNS saat Diklat ini telah menyita perhatian warganet. Mereka ikut geram dan menuliskan beragam pengakuan mengenai pengalaman serupa.

Salah satunya seperti yang diunggah dalam berbagai cuitan @UNSfess_. Berikut beragam komentar warganet mengenai peristiwa ini.

  1. Hasil Autopsi, Polisi Ungkap ada Tindak Kekerasan

Polda Jawa Tengah mengungkapkan bahwasanya ada tindak pidana kekerasan dalam kasus tewasnya mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS), hal itu diungkap oleh Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy saat dikonfirmasi, Selasa 26 Oktober 2021 siang.

Dalam keterangannya itu ia menduga Gilang meninggal karena sebuah pukulan di bagian kepala, pernyataan ini disampaikan setelah hasil autopsi mahasiswa Jurusan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (KKK) Prodi Sekolah Vokasi Universitas Negeri Surakarta (UNS) Solo.

“Korban meninggal diduga akibat terjadi penyumbatan di bagian otak,” ujar Kabid Humas mewakili Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi.

“Untuk berapa titik saya belum bisa sebutkan,” papar Kombes Iqbal.***

Editor: Annisa Aprilya Putri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah