Saat Siap Menyembelih Hewan Kurban, Pria Asal Tasikmalaya Mendadak Tersungkur dan Meninggal Dunia

1 Agustus 2020, 15:44 WIB
Jagal meningal dunia di Kota Tasikmalaya. /Dok. Warga/

MEDIA BLITAR - Ramai beredar video tentang seorang penyembelih atau jagal hewan kurban asal Kampung Gunung Dongkol, Kelurahan Setiaratu, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, mendadak meninggal saat hendak menyembelih hewan kurban Idul Adha 1441 H, Jumat, 31 Juli 2020.

Video tersebut menjadi viral lantaran sempat terekam video amatir dan menyebar di media sosial.

Korban yang diketahui bernama Epin Supriatna (50), sempat berdoa dan mengumandangkan takbir. Namun tetiba korban ambruk dan tersungkur ke atas hewan kurban yang sudah posisi terbaring dan terikat akan disembelih.

Baca Juga: Kabar Gembira! PLN Berikan Listrik Gratis Untuk Warga dan Sudah Bisa Dipakai. Berikut Cara Klaimnya

Warga langsung menolongnya dan membawa ke rumah sakit, namun korban ternyata sudah dinyatakan meninggal dunia.

Korban diduga meninggal dunia akibat penyakit yang dideritanya kambuh. Keluarga menerima dengan ikhlas dan menganggap sudah takdir.

Ketua panitia kurban, Mamun (68) mengatakan, kronogi kejadian bermula ketika warga hendak menyembelih hewan kurban selepas menunaikan shalat ied. Hasil rapat, Epin Supriatna (50) ditunjuk sebagai tukang jagal dalam proses penyembelihan itu.

Baca Juga: Olahan Daging Kambing : Resep Tongseng Kambing Dengan Kuah Rempah Yang Nikmat

"Sebelumnya tadi malam dimusyawarahkan terkait pemotongan hewan, termasuk yang akan menyembelih. Saat itu warga menunjuk Pa Epin yang akan menyembelih," ucapnya.

Menurut Ma'mun, sebelumnya sempat mempertanyakan terkait kondisi kesehatannya, karena diperoleh kabar bahwa Epin sakit. Namun ketika ditanyakan langsung ke korban, mengaku kuat dan sehat.

Hingga pada waktunya penyembelihan, seusai melaksanakan shalat Iduladha korban menunaikan tugasnya. Jagal sempat menyembelih sapi terlebih dulu dan berlangsung lancar hingga selesai.

Baca Juga: Resep Gulai Kambing Yang Empuk dan Nikmat, Untuk Disajikan Bersama Keluarga Saat Idul Adha

"Proses penyembelihan hewan kurban dilakukan seperti biasa. Di kampung ini terdapat satu ekor sapi dan tiga ekor kambing yang akan disembelih," tuturnya.

Seusai melaksanakan penyembelihan hewan kurban yang pertama, lanjut Ma'mun, yakni yang disembelih adalah sapi. Ketika itu, proses penyembelihan berlangsung normal. Selanjutnya, giliran kambing yang akan disembelih. Penyembelihan kambing pertama tak mengalami masalah.

"Almarhum memang sudah biasa menyembelih hewan kurban setiap Iduladha," tuturnya.

Baca Juga: Sapi Qurban Mengamuk di Kota Blitar, Polisi Langsung Bertindak Cepat Dengan Melepaskan Peluru Tajam

Namun, ketika hendak menyembelih kambing yang kedua, korban yang memegang golok dan sudah mengucapkan doa serta mengumandangkan takbir. Saat hendak memotong leher hewan kurban tetiba tersungkur dan jatuh.

Warga yang lain langsung menolong dan membawanya ke rumah sakit. Namun sesampinya di rumah sakit, petugas medis menyatakan sudah meninggal dunia.

Almarhum memang terbiasa menyembelih hewan kurban setiap hari raya Iduladha, bahkan ketika ada warga yang hendak menyembelih hewan untuk aqiqah atau hajatan selalu meminta ke korban.

Baca Juga: Dokter Sony Putrananda, Dokter Ternama di Blitar Meninggal Dunia Karena Terpapar Covid-19

Ma'mun memgakui, sebelumnya korban memang dikabarkan sedang sakit. Namun, ketika para peserta kurban dan panitia mengadakan rapat pada malam takbiran, almarhum mengaku siap untuk menyembelih hewan kurban.

"Paginya saya pastikan, dia bilang kuat. Tapi namanya juga sudah takdir," ungkapnya.

Sementara itu Kakak korban, Aan (60) mengatakan, adiknya itu memang sudah biasa menyembelih hewan kurban, baik saat Iduladha maupun untuk warga yang hendak hajatan.

"Adik saya itu memang dalam kondisi tidak fit. Almarhum sedang sakit darah tinggi dan lambung," ucapnya.

Baca Juga: Pembebasan Denda Keterlambatan Pajak Kendaraan Bermotor dan BBNKB, Diperpanjang Sampai Akhir Agustus

Menurutnya, beberapa hari lalu sudah ke dokter untuk berobat, tapi masih bilang kuat menyembelih. Kendati demikian, pihak keluarga ikhlas menerima kejadian itu sebagai musibah. Pihak keluarga tak hendak memperpanjang kasus itu karena sudah takdir, ungkapnya.***

Editor: Ninditoo

Tags

Terkini

Terpopuler