Network
MEDIA BLITAR - Hari raya Idul Fitri tidak hanya menjadi momen bersejarah bagi umat Islam di seluruh dunia, tetapi juga menjadi kesempatan untuk mengenal sosok-sosok penting dalam komunitas Muslim. Salah satunya adalah Mbah Benu, pemimpin Jemaah Aolia di Gunungkidul, yang menjadi pusat perhatian publik saat merayakan Idul Fitri pada Jumat, 5 April 2024.
Profil Mbah Benu: Silsilah dan Kehidupan
Mbah Benu, atau dikenal dengan nama lengkap KH Ibnu Hajar Gagak Pranoloa, merupakan pemimpin jemaah Aolia yang berbasis di Gunungkidul. Dia berasal dari keluarga yang memiliki silsilah keturunan tokoh berpengaruh di Jawa Tengah, dan jika diurutkan, Mbah Benu merupakan keturunan ke-9 dari Gagak Pranolo I. Tinggal di wilayah Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta, Mbah Benu dikenal sebagai tokoh yang memiliki pengaruh besar dalam komunitasnya.
Pendidikan dan Latar Belakang Agama
Meskipun banyak yang mengira bahwa Mbah Benu mendirikan pesantren, namun faktanya, dia hanya berkumpul bersama jemaah yang kemudian membentuk Jemaah Aolia. Sebagai tempat berkumpulnya banyak jemaah, didirikanlah Masjid Aolia di wilayah tempat tinggal Mbah Benu. Sebelumnya, Mbah Benu sempat menempuh pendidikan tinggi di Universitas Gajah Mada (UGM) Fakultas Kedokteran, meskipun tidak menyelesaikan pendidikannya.
Warisan Agama dan Kebijakan Publik
Mbah Benu menerima pendidikan agama Islam dari ayahnya sendiri, Sholeh bin KH Abdul Ghani bin Kyai Yunus, yang juga merupakan lulusan dari berbagai pesantren besar di Jawa dan Madura. Keputusan-keputusan Mbah Benu, termasuk melaksanakan sholat Idul Fitri pada hari Jumat, sering menjadi sorotan publik. Namun, beliau mengingatkan masyarakat untuk saling menghormati perbedaan dan keyakinan, serta tidak menyalahkan perbedaan tersebut secara berlebihan.
Biodata Mbah Benu:
Nama lengkap: KH Ibnu Hajar Gagak Pranoloa
Tempat tinggal: Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta
Pendidikan: Universitas Gajah Mada (UGM) Fakultas Kedokteran (tidak selesai)
Ayah: Sholeh bin KH Abdul Ghani bin Kyai Yunus
