Waspadai Gejala Kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak, dan Pahami Cara Pencegahannya

19 Oktober 2022, 19:47 WIB
Waspadai Gejala Kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak, dan Pahami Cara Pencegahannya /Instagram/@kemenkes_ri

MEDIA BLITAR - Simak berikut informasi mengenai kasus gagal ginjal akut pada anak, waspadai gejala dan pahami cara pencegahannya.

Anak-anak yang berusia 6 bulan hingga 18 tahun banyak diserang kasus gagal ginjal akut. Dalam dua bulan terakhir, kasus ini mengalami peningkatan.

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, ada 189 kasus yang dilaporkan per tanggal 18 Oktober 2022 dan didominasi oleh anak usia 1-5 tahun.

Kemenkes juga meminta orang tua untuk tenang dan tidak panik. Namun, juga harus selalu waspada apabila anak mengalami gejala yang mengarah kepada gagal ginjal akut.

Adapun gejala yang mengarah pada gagal ginjal akut, antara lain:

Baca Juga: Bad Boys vs Crazy Girls Series Episode 4 Tayang Dimana? ini Link Nonton dan Jadwal Tayangnya

- Diare,
- Mual ,
- Muntah,
- Demam selama 3-5 hari,
- Batuk,
- Pilek,
- Sering mengantuk,
- Jumlah air seni/air kecil semakin sedikit bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali.

Jika anak mengalami keluhan tersebut, sebaiknya segera konsultasi ke tenaga kesehatan.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Film yang Cocok Ditonton Saat Hari Santri Nasional: Ada Sarung, Sang Kiai, dan Lainnya

“Orang tua harus selalu hati-hati, pantau terus kesehatan anak-anak kita, jika anak mengalami keluhan yang mengarah kepada penyakit gagal ginjal akut, sebaiknya segera konsultasikan ke tenaga kesehatan jangan ditunda atau mencari pengobatan sendiri,” kata Plt. Direktur Pelayanan Kesenatan Rujukan dr. Yanti Herman, MH. Kes, sebagaimana dikutip dari laman kemkes.go.id.

Apabila anak mengalami sakit, sebaiknya cukupi kebutuhan cairan tubuh anak dengan minum air.

Adapun gejala lain yang juga perlu diwaspadai adalah perubahan warna pada urine (pekat atau kecoklatan).

Baca Juga: Full Senyum! Apriyani Rahayu-Siti Fadia Amankan Tiket Babak Kedua 16 Besar Denmark Open 2022

Jika warna urine berubah dan volume urine berkurang, bahkan tidak ada urine selama 6-8 jam (saat siang hari), segera bawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Kasus gagal ginjal akut pada anak hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti penyebabnya.

Namun, Pemerintah bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan tim dokter RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) sudah melakukan langkah, yakni dengan membentuk satu tim.

Tim tersebut bertugas untuk mengamati dan menyelidiki kasus gangguan ginjal akut pada anak.

Gejala yang muncul di awal adalah terkait infeksi saluran cerna yang utama, hal ini diperoleh dari data yang ada.

Baca Juga: Apriyani Rayahu-Siti Fadia Buat Keok Wakil Estonia di Denmark Open 2022, Gaya Pukulan jadi Sorotan

Sehingga Kemkes menghimbau agar orang tua melakukan upaya pencegahan, seperti:
- Tetap berperilaku hidup bersih dan sehat
- Selalu terapkan cuci tangan,
- Makan makanan yang bergizi seimbang,
- Tidak jajan sembarangan,
- Minum air matang,
- Pastikan imunisasi anak rutin dan lanjuti dilengkapi.

Kemenkes juga telah menerbitkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02.02./2/I/3305/2022 tentang Tata Laksana dan Managemen Klinis Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) Pada Anak di Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagai bagian peningkatan kewaspadaan.

Surat keputusan tersebut berisikan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh tenaga medis dan tenaga kesehatan lain dalam melakukan penanganan terhadap pasien gagal ginjal akut sesuai dengan indikasi medis.

Itulah informasi mengenai gejala dan cara pencegahan gagal ginjal akut pada anak.***

Editor: Farra Fadila

Tags

Terkini

Terpopuler