Hasil Autopsi Mahasiswa UNS, Polisi Temukan Ada Tanda-tanda Kekerasan di Tubuh Gilang: Penyumbatan Otak

26 Oktober 2021, 21:56 WIB
Hasil Otopsi Mahasiswa UNS, Polisi Temukan Ada Tanda-tanda Kekerasan di Tubuh Gilang: Penyumbatan Otak //ANTARA/Bambang Dwi Marwoto/

MEDIA BLITAR – Polda Jawa Tengah mengungkapkan bahwasanya ada tindak pidana kekerasan dalam kasus tewasnya mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS), hal itu diungkap oleh Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy saat dikonfirmasi, Selasa 26 Oktober 2021 siang.

Dalam keterangannya itu ia menduga Gilang meninggal karena sebuah pukulan di bagian kepala, pernyataan ini disampaikan setelah hasil otopsi mahasiswa Jurusan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (KKK) Prodi Sekolah Vokasi Universitas Negeri Surakarta (UNS) Solo.

Baca Juga: Kronologi Kasus Mahasiswa UNS Tewas saat Diklatsar Versi Keluarga dan Polisi, Siapa yang Benar?

“Korban meninggal diduga akibat terjadi penyumbatan di bagian otak,” ujar Kabid Humas mewakili Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi.

Kabid Humas mengatakan otopsi dilakukan langsung Kabid Dokkes Polda Jateng Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti. Hasil otopsi menyatakan adanya tanda-tanda kekerasan

“Untuk berapa titik saya belum bisa sebutkan,” papar Kombes Iqbal.

Baca Juga: Kasus Mahasiswa UNS Tewas saat Diklatsar, Trending Twitter hingga Seruan Sikap BEM: Mengutuk Keras Kekerasan

Menurutnya, hasil otopsi akan disampaikan kurang dari sepekan. Pihaknya akan menyampaikan secara resmi hasil otopsi tersebut.

“Hasilnya keluar kurang dari sepekan,” paparnya.

Ia mengatakan hingga saat ini Polisi telah memeriksa saksi yang terlibat dalam Diksar tersebut. Disamping itu polisi juga telah memeriksa saksi dari pihak kampus.

“Semua sudah kami periksa. Pemeriksaan dilakukan secara maraton. Secepat akan kami sampaikan,” tandas Kabid Humas.

Baca Juga: Mahasiswa Ini Mendaki 35 Gunung di Indonesia Selama Empat Bulan Demi Promosikan Green Tourism

Meski demikian, Iqbal mengatakan belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus tersebut. Pasalnya, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan dan meminta keterangan dari para saksi.

“Sementara kami masih sidik. Belum ada yang ditetapkan tersangka. Namun dari otopsi ada tanda-tanda kekerasan,” jelasnya.

Sebelumnya trending di Twitter kasus mahasiswa Universitas Negeri Surakarta (UNS) Solo bernama Gilang, yang tewas saat mengikuti diklat Resimen Mahasiswa (Menwa), menjadi trending topic di Twitter dari Senin 25 Oktober 2021.

Mahasiswa asal Karangpandan ini sebelumnya meminta izin keluarga untuk mengikuti diklat Menwa yang mengharuskan dirinya bolak-balik rumah dan kampus.

Baca Juga: Brigadir NP, Polisi Banting Mahasiswa Kena Sanksi Ditahan 21 Hari hingga Turun Pangkat Bintara Tanpa Jabatan

Diklat tersebut dilaksanakan di kampus pada Minggu 24 Oktober 2021. Namun pada Senin dini hari, Gilang sudah tak berdaya di ruang jenazah Rumah Sakit Umum Daerah Moewardi.

Selama diklat berlangsung, kata nenek korban Mulyati, Gilang sempat mencoba menghubungi ibunya melalui telepon. Namun, ibunya melewatkan panggilan tersebut.

“Minggu kemarin ibunya kirim WA (WhatsApp) tapi teleponnya Gilang tidak aktif,” katanya.

Komunikasi tak berhasil, keluarga justru kedatangan dua mahasiswa UNS. Mereka meminta keluarga segera mendatangi RSUD dr Moewardi. Namun mereka tidak menjelaskan untuk keperluan apa keluarga harus ke RSUD dr Moewardi.

Setiba di rumah sakit, orang tua Gilang mendapati anaknya dalam keadaan meninggal dunia. Berdasarkan pengakuan pihak keluarga yang dikutip dari di cuitan Twitter yang kemudian, mereka mengaku melihat banyak luka lebam di wajah Gilang.

Baca Juga: Depresi Karena Beban Hidup Berat Seorang Mahasiswa UM Nekat Ingin Loncat dari Jembatan

“Kami tidak terima kok cucu saya sampai seperti itu. Kami laporkan ke polisi,” ujarnya.

Lain halnya dengan pernyataan polisi, Wakil Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Prof. Ahmad Yunus mengaku sempat melihat sekilas kondisi jenazah Gilang saat berkunjung ke rumah duka, Senin 25 Oktober 2021. Ia tidak melihat adanya luka-luka di tubuh mahasiswa semester 3 Sekolah Vokasi UNS itu.

“Saya lihat dari kepala tidak ada luka-luka. Tapi matanya ditutupi daun yang ditumbuk halus. Semacam jamu atau apa. Jadi tidak jelas apakah ada lebam atau tidak,” katanya.

“Terus saya lihat di bagian dada sampai perut tidak ada darah atau bekas luka robek atau bagaimana,” katanya.

Hanya saja, ia mengakui saat itu jenazah Gilang sudah ditangani oleh pihak RSUD dr Moewardi. “Mungkin juga sudah dibersihkan oleh pihak rumah sakit,” pungkasnya. ***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Tags

Terkini

Terpopuler