“Kami telah berhasil mendokumentasikan 1.500 orang yang telah tewas terbunuh dalam aksi kudeta, tetapi ini hanya dalam konteks protes saja,” kata Juru Bicara HAM PBB Ravina Shamdasani.
Korban yang tewas tersebut juga yang termasuk dengan sejumlah 200 orang yang tewas terbunuh karena penyiksaan selama berada dalam tahanan militer.
“1.500 orang yang tewas ini tidak termasuk yang telah tewas dalam konflik senjata,” kata Juru Bicara HAM PBB Ravina Shamdasani.
Baca Juga: Mengenal Sosok Tes Hyung, Penyelamat Cha Young Min dan Semua Pasien dalam Drama Korea Ghost Doctor
Selama periode tersebut, sedikitnya terdapat sebanyak 11.787 orang yang telah ditahan secara tidak sah di Myanmar dan ada sekitar 8.792 orang yang saat ini masih ditahan.
“Hal tersebut untuk menyuarakan penentangan mereka terhadap militer, baik dalam protes yang dilakukan secara damai maupun aktivitas daring,” kata Juru Bicara HAM PBB Ravina Shamdasani.
Namun, junta yang berkuasa di Myanmar telah membantah perkiraan sebelumnya mengenai banyaknya jumlah orang yang tewas yang telah dicatat dan dirilis oleh para kelompok HAM.
Perlu ditegaskan bahwa 1.500 orang yang telah teas tersebut hanya yang melakukan protes anti kudeta dan belum termasuk yang ikut dalam konflik bersenjata.
Setahun terakhir ini kudeta telah terjadi di Myanmar.***