Kekuatan Finansial Singapura Dinilai Mampu Buat Myanmar Kembali ke Jalur Demokrasi

- 22 Oktober 2021, 08:15 WIB
Kekuatan Finansial Singapura Dinilai Mampu Buat Myanmar Kembali ke Jalur Demokrasi
Kekuatan Finansial Singapura Dinilai Mampu Buat Myanmar Kembali ke Jalur Demokrasi /STRINGER/REUTERS

MEDIA BLITAR – Singapura dinilai memiliki kredibilitas untuk menekan Myanmar agar kembali ke jalur demokrasi, hal ini karena Singapura memiliki finansial yang mumpuni di tengah krisis kemanusiaan dan ekonomi yang memburuk Negeri Tanah Emas itu.

Pernyataan ini disampaikan oleh seorang pejabat senior Amerika Serikat (AS) saat hadir dalam acara di Jakarta.

Penasihat Departemen Luar Negeri AS Derek Chollet mengatakan kemitraan dengan negara-negara di kawasan itu sangat penting untuk menekan Myanmar saat negara yang dipimpin junta militer itu terancam menjadi ‘negara gagal di jantung Asia'.

Baca Juga: Junta Salahkan Asing Atas Krisis Ekonomi di Myanmar, Menteri: Diperburuk Sabotase dan Pembangkangan

Selain AS, Singapura juga bisa dikatakan memiliki daya yang cukup kuat menahan penguasa Myanmar. Seperti yang diketahui AS memang kerap memberikan sanksi kepada individu dan entitas yang terkait dengan penguasa militer Myanmar yang merebut kekuasaan dalarm kudeta 1 Februari.

“Singapura memiliki peran yang sangat penting untuk dimainkan dan kami melakukan diskusi yang sangat baik dengan mitra kami di sana tentang bagaimana peran itu dimainkan, dan akan terus bekerja sama untuk menggunakan kekuatan apa pun yang kami miliki atas rezim militer itu untuk mengembalikan Burma ke jalurnya menuju demokrasi,” pungkasnya.

Chollet berbicara sehubungan dengan perjalanan tiga hari ke wilayah di mana dia bertemu dengan para menteri luar negeri Thailand, Singapura dan Indonesia.

Baca Juga: Mata Uang Myanmar Kyat Anjlok, Junta Lempar Kesalahan ke Asing Tuduh Adanya Sabotase

Pada Rabu, ia mengungkapkan mengenai pertemuan dengan Otoritas Moneter Singapura dan membahas 'cara membatasi akses rezim militer Burma ke aset keuangan luar negeri.

Meski dinilai begitu, hingga kini Kementerian luar negeri Singapura tidak jua memberikan komentar atas pernyataan tersebut.

Halaman:

Editor: Farra Fadila


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x