Network
MEDIA BLITAR – Gegara desakan-desakan yang dilancarkan oleh Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), Myanmar harus rela bebaskan ratusan tahanan politik termasuk juru bicara Partai Liga Nasional untuk Demokrasi pimpinan Aung San Suu Kyi dan komedian keramaian Zaarganar, dari penjara Insein, lapor media setempat.
Penguasa militer in Aung Hlaing pada Senin 18 Oktober 2021 di stasiun TV pemerintah Myanmar mengumumkan akan membebaskan 5,600 orang yang sebelumnya ditangkap atau dikejar karena perannya dalam protes anti kudeta.
Pembebasan tahanan politik itu dilakukan atas dasar dasar kemanusiaan melalui amnesti. Pembebasan ini dianggap oleh sejumlah kalangan politik sebagai taktik militer berkuasa untuk membangun reputasi internasional yang selama ini buruk.
Baca Juga: Aksi Bu Risma Marah-marah Dikuliti Tokoh Politik, Sebut Termasuk Kekerasan Verbal
Diketahui ASEAN menempuh langkah berani, yaitu tidak menyertakan pimpinan junta pada KTT ASEAN.
Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Tom Andrews via Twitter menyambut baik pembebasan tersebut, namun mengatakan penahanan tersebut dari awal merupakan tindakan yang “keterlaluan”.
Junta membebaskan tahanan politik di Myanmar bukan karena tergugah hatinya, tetapi karena tekanan, katanya.
Baca Juga: Kapok Masuk Penjara! Ahmad Dhani Terancam Diceraikan Mulan Jameela Gegara Berani di Politik
Sejak melakukan kudeta pada Februari, junta sudah beberapa kali membebaskan tahanan. Dengan begitu, ASEAN memutuskan untuk mengundang perwakilan non-politik ke KTT ASEAN pada 26-28 Oktober.
Keputusan kelompok negara-negara Asia Tenggara itu merupakan penghinaan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap pimpinan militer yang berada di balik kudeta pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi.
