"Wayne Couzens memegang posisi kepercayaan sebagai petugas polisi dan kami marah dan muak karena dia menyalahgunakan kepercayaan ini untuk memikat Sarah ke kematiannya," sambung mereka.
Pembunuhan itu memicu unjuk rasa publik dan curahan kemarahan dari para wanita yang telah menceritakan pengalaman dan ketakutan mereka sendiri keluar sendirian di malam hari.
Seorang saksi melihat Sarah Everard diborgol sebelum penculikan, dan polisi yang menyelidiki kasus tersebut mengatakan bahwa dia mungkin menggunakan protokol COVID-19 sebagai alasan untuk menangkapnya secara salah.
Hakim Adrian Fulford mengatakan Couzens telah lama merencanakan serangan seksual dengan kekerasan terhadap korban yang belum dipilih, dimaksudkan untuk memaksanya mendekam di tahanan.
Baca Juga: Pria Asal Australia ini Berhasil Pecahkan Rekor Dunia Guinness Melakukan Plank Selama 9 Jam
"Saya tidak ragu sedikit pun bahwa terdakwa menggunakan posisinya sebagai petugas polisi untuk memaksa korban dengan dalih yang salah ke dalam mobil sewaan untuk tujuan ini," kata Fulford dalam sambutan hukuman.
***