Salah Guna Jabatan Perwira Inggris, Makan Korban Perempuan dalam Kasus Pelecehan Seksual hingga Pembunuhan

- 1 Oktober 2021, 10:38 WIB
Sarah Everard korban dugaan penculikan dan pembunuhan
Sarah Everard korban dugaan penculikan dan pembunuhan /

MEDIA BLITAR - Seorang petugas polisi dipenjara seumur hidup pada Kamis karena menculik eksekutif pemasaran , di jalan London saat dia berjalan pulang kemudian memperkosa dan membunuhnya.

Kasus ini, mengejutkan Inggris dan memicu protes atas kekerasan terhadap perempuan.

Wayne Couzens (48), seorang perwira London yang bertugas yang telah menjaga tempat diplomatik, telah menggunakan posisinya untuk menghentikan Sarah Everard, seperti penjelasan pengadilan Old Bailey.

Baca Juga: Ketua WHO Harap Kolaborasi Terjalin Baik dengan China, untuk Selidiki Asal Covid-19 Tahap Dua

Couzens memaksa Sarah Everard (330, masuk ke mobil sewaan saat dia berjalan pulang setelah mengunjungi seorang teman di London Selatan pada 3 Maret.

Akan tetapi, hal buruk menghampiri Sarah Everard, karena tubuhnya ditemukan di hutan sekitar 50 mil (80 km) jauhnya di Inggris Tenggara. Dan sebuah post-mortem menyimpulkan, Sarah Everard telah meninggal sebagai akibat dari kompresi leher.

Atas hukuman yang didapat dengan seumur hidupnya dipenjara, berarti dia tidak memiliki peluang pembebasan bersyarat.

Baca Juga: Pria Asal Australia ini Berhasil Pecahkan Rekor Dunia Guinness Melakukan Plank Selama 9 Jam

"Tidak ada yang bisa membuat segalanya lebih baik, tidak ada yang bisa membawa Sarah kembali, tetapi mengetahui dia akan dipenjara selamanya membawa sedikit kelegaan," kata keluarga Sarah Everard dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Reuters.

"Wayne Couzens memegang posisi kepercayaan sebagai petugas polisi dan kami marah dan muak karena dia menyalahgunakan kepercayaan ini untuk memikat Sarah ke kematiannya," sambung mereka.

Pembunuhan itu memicu unjuk rasa publik dan curahan kemarahan dari para wanita yang telah menceritakan pengalaman dan ketakutan mereka sendiri keluar sendirian di malam hari.

Baca Juga: Penyelidikan Ledakan Beirut Berlanjut, hingga Keputusan Pembekuan atas Tuntutan Ketidakberpihakan Hakim

Seorang saksi melihat Sarah Everard diborgol sebelum penculikan, dan polisi yang menyelidiki kasus tersebut mengatakan bahwa dia mungkin menggunakan protokol COVID-19 sebagai alasan untuk menangkapnya secara salah.

Hakim Adrian Fulford mengatakan Couzens telah lama merencanakan serangan seksual dengan kekerasan terhadap korban yang belum dipilih, dimaksudkan untuk memaksanya mendekam di tahanan.

Baca Juga: Pria Asal Australia ini Berhasil Pecahkan Rekor Dunia Guinness Melakukan Plank Selama 9 Jam

"Saya tidak ragu sedikit pun bahwa terdakwa menggunakan posisinya sebagai petugas polisi untuk memaksa korban dengan dalih yang salah ke dalam mobil sewaan untuk tujuan ini," kata Fulford dalam sambutan hukuman.

***

Editor: Arini Kumalasari

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah