Terobosan Terbaru Vaksin Semprot Hidung untuk COVID-19 sedang Gencar Diuji Coba oleh WHO

- 19 September 2021, 20:23 WIB
vaksin yang dimasukkan dengan cara disuntik, ternyata ada jenis vaksin yang tengah direncanakan untuk bisa digunakan dengan cara disemprot melalui hidung
vaksin yang dimasukkan dengan cara disuntik, ternyata ada jenis vaksin yang tengah direncanakan untuk bisa digunakan dengan cara disemprot melalui hidung /Pixabay/spencerbdavis

Media Blitar – Terobosan terbaru vaksin semprot hidung untuk COVID-19 sedang gencar diuji coba oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Vaksin COVID-19 sejauh ini dimasukkan ke dalam tubuh dengan cara disuntikkan ke otot atau intramuskular (IM), yaitu di lengan.

Selain vaksin yang dimasukkan dengan cara disuntik, ternyata ada jenis vaksin yang tengah direncanakan untuk bisa digunakan dengan cara disemprot melalui hidung.

Jenis vaksin ini biasanya dikenal dengan istilah vaksin COVID-19 semprot hidung alias COVID-19 shots via nasal spray.

Thailand disebut akan mulai melakukan uji coba vaksin semprot hidung pada manusia. Mungkinkah hal ini akan terjadi?

Baca Juga: WHO Uji 8 Vaksin Semprot Hidung COVID-19 yang Jadi Tempat Masuknya Virus

Namun, baru-baru ini tersirat kabar terobosan baru bahwa vaksin COVID-19 bisa dimasukkan ke dalam tubuh melalui hidung yang notabene adalah tempat paling rawan menularkannya virus?

Untuk mengetahui keefektifan vaksin semprot hidung ini, WHO mengatakan uji klinis sedang dilakukan untuk mengevaluasi delapan vaksin semprot hidung yang menargetkan COVID-19.

WHO mengungkapkan sedang melakukan uji klinis untuk mengevaluasi delapan vaksin semprot hidung Covid-19.

Upaya paling maju sejauh ini dilakukan oleh Universitas Xiamen China, Universitas Hong Kong dan Farmasi Biologi Beijing Wantai yang telah menyelesaikan uji coba fase-2.

Baca Juga: Begini Kata Menkes, Terkait Waktu Penyuntikan Vaksin Ketiga Covid-19

Melansir dari Japantimes, dalam sebuah artikel yang diterbitkan di Scientific American pada bulan Maret mendesak pengembangan vaksin semprot hidung karena mereka memiliki efek langsung pada virus di lendir orang yang terinfeksi.

Pada hidung, vaksin semprot memicu produksi antibodi yang dikenal sebagai imunoglobulin A, yang dapat memblokir infeksi.

“Ketika virus menginfeksi seseorang, biasanya masuk melalui hidung,” kata peneliti Nathalie Mielcarek yang bekerja dengan Lille Pasteur Institute untuk mengembangkan vaksin semprot hidung untuk melawan batuk rejan.

Dari hasil penelitian itu, vaksin ini memicu produksi antibodi yang dikenal sebagai imunoglobulin A, yang dapat memblokir infeksi.

Baca Juga: Indonesia Mulai Terapkan Sekolah Tatap Muka, Singapura Beralih Daring karena Kasus Covid-19 Meningkat

“Tanggapan luar biasa ini, yang disebut kekebalan sterilisasi, mengurangi kemungkinan orang menularkan virus,” catat studi tersebut.

Vaksin yang tersedia saat ini menawarkan perlindungan yang kuat terhadap bentuk Covid-19 yang parah tetapi kurang dapat diandalkan dalam mencegah penyebaran virus.

“Merangsang kekebalan langsung di hidung menurunkan risiko menginfeksi orang lain,” kata Mielcarek.

Vaksin yang tersedia saat ini menawarkan perlindungan yang kuat terhadap varian COVID-19 yang dinilai cukup parah.

Meski demikian vaksin semprot COVID-19 ini kurang dapat diandalkan dalam mencegah penyebaran virus hanya bisa merangsang kekebalan dan menurunkan resiko menginfeksi orang lain.

Baca Juga: Wajib Tahu, Berikut Buah-Buahan yang Baik Dikonsumsi Pasien Covid-19

“Merangsang kekebalan langsung di hidung “menurunkan risiko menginfeksi orang lain,” ujar Mielcarek.

“Dari sana Anda memiliki lebih sedikit virus yang menginfeksi paru-paru dan lebih sedikit kasus parah karena viral load lebih rendah,” tambahnya.

Sebuah artikel yang diterbitkan pada bulan Maret oleh Gavi the Vaccine Alliance mencatat keuntungan lain termasuk fakta bahwa semprotan tidak memerlukan pendinginan dan tidak perlu dikelola oleh profesional kesehatan.

“Orang-orang akan dapat melakukannya sendiri di rumah, mereka cenderung lebih populer bagi jutaan orang yang tidak suka jarum suntik,” lanjutnya.

Dalam sebuah penelitian di Prancis pada tikus yang dipresentasikan minggu lalu, 100% subjek yang divaksinasi dengan semprotan selamat dari infeksi COVID-19 sementara semua tikus yang tidak divaksinasi meninggal.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Pemerintah Kembali Perpanjang PPKM Selama Pandemi Covid-19 Masih Ada

“Hewan yang divaksinasi menunjukkan tingkat virus yang rendah sehingga mereka tidak menular lagi - itulah salah satu keuntungan dari semprotan hidung,” Philippe Mauguin, CEO dari lembaga Perancis yang berharap untuk mematenkan vaksin tersebut.

Isabelle Dimier-Poisson yang memimpin penelitian ini menaruh harapan besar agar hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangsih untuk memutus mata rantai COVID-19.

“Itu bisa memungkinkan kita untuk hidup kembali sebelum pandemi, tanpa jarak sosial, dan tanpa masker,” katanya.

Sebenarnya, pemberian vaksin melalui semprotan hidung merupakan bukanlah hal baru di dunia media. Sejak tahun 2003 lalu, vaksin untuk influenza (FluMist) sudah beredar di pasaran dan banyak digunakan.

Baca Juga: China Umumkan Pembatasan Perjalanan, saat Kasus Lokal Baru terkait Covid-19 Teridentifikasi

Saat ini, sejumlah peneliti dan pengembang tengah mencoba untuk melakukan hal yang sama pada vaksin COVID-19.

Dilansir dari situs Healthline, saat ini, 7 dari 100 vaksin yang tengah dikembangkan di dunia adalah vaksin semprot hidung.

Ada ahli yang menyebut bahwa penggunaan vaksin melalui semprotan hidung mungkin lebih efektif untuk kasus COVID-19. Pasalnya, virus ini masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan, terutama hidung.

Maka dari itu, memasukkan vaksin dari hidung diduga bisa meningkatkan sistem pertahanan pada area tersebut sehingga virus tidak mudah masuk dan menginfeksi tubuh. ***

Editor: Farra Fadila

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah