Armenia - Azerbaijan Saling Lempar Tudingan, Korban Tewas Perang Dari Masyarakat Sipil Makin Banyak

6 Oktober 2020, 21:14 WIB
Mulai Brutal, Ratusan Orang Tewas dalam Pertempuran Armenia Vs Azerbaijan di Nagorno-Karabakh /iragir.am

MEDIA BLITAR - Perang di Kaukasus Selatan telah menewaskan banyak tentara termasuk warga sipil, pertempuran yang memperebutkan daerah Nagorno Karabakh yang sejak lama sudah diperebutkan sejak zaman Tsar Kepemimpinan Kaisar Rusia.

Armenia dan Azerbaijan merupakan negara pecahan Uni Soviet yang sekarang memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh yang dihuni etnis Armenia tetapi secara Internasional merupakan wilayah Azerbaijan.

Jumlah korban tewas maupun luka luka dari warga sipil terus meningkat dalam peperangan terbaru antara Armenia dan Azerbaijan memperebutkan wialyah Nagorno-Karabakh.

Baca Juga: Perang Terus Berlangsung, Armenia dengan Tegas Nyatakan Tak Mau Mundur dari Azerbaijan

Dalam konflik tersebut antara Armenia dan Azerbaijan saling berseteru itu saling menuding jika mereka telah dengan sengaja menyerang wilayah yang dihuni oleh warga sipil.

Dilansir dari RRI, Pemerintah Nagorno-Karabakh mengatakan pasukan Azerbaijan melancarkan serangan roket ke ibu kotanya, Stepanakert, sementara Azerbaijan mengatakan Armenia menembakkan rudal ke beberapa kota di luar wilayah yang memisahkan diri itu.

"Musuh menembakkan roket ke Stepanakert dan Shushi. Tentara Pertahanan tidak lama lagi akan mengambil tindakan," kata Vahram Pogosyan, juru bicara pemimpin Nagorno-Karabakh.

Baca Juga: Azerbaijan Sebut Armenia Tembaki Kota Kedua di Ganja

"Pertarungan sengit sedang berlangsung," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Armenia Shushan Stepanyan.

Azerbaijan mengatakan Armenia telah melancarkan serangan rudal ke daerah padat penduduk dan infrastruktur sipil di Azerbaijan.

Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan sistem radarnya mencatat bahwa peluncuran dilakukan dari wilayah Armenia.

"Ini adalah informasi yang salah dan keliru bahwa Armenia menembaki benteng Azeri," kata Artrsun Hovhannisyan, seorang pejabat Kementerian Pertahanan Armenia, menyebut Azeri sebagai kependekan Azerbaijan.

Baca Juga: Waduh! Film “The Batman” Rilisnya Mesti Diundur Perkara Pandemi, Tapi Sampai Kapan?

Pertempuran terburuk sejak 1990-an, ketika sekitar 30.000 orang tewas, dan menyebar ke luar daerah kantong Nagorno-Karabakh.

Pertempuran tersebut telah meningkatkan keprihatinan internasional tentang stabilitas di Kaukasus Selatan, tempat jaringan pipa membawa minyak dan gas dari Azerbaijan ke pasar dunia.

Konflik Armenia dan Azebaijan dikhawatirkan akan menyeret kekuatan-kekuatan regional lainnya karena Azerbaijan didukung oleh Turki, sedangkan Armenia memiliki didukung dengan Rusia.

***

Editor: Ninditoo

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler