China Mulai Sahkan UU Pendidikan Terbaru, Larang Sekolah Beri PR dan Bimbel yang Memberatkan Siswa

25 Oktober 2021, 07:41 WIB
China Mulai Sahkan UU Pendidikan Terbaru, Larang Sekolah Beri PR dan Bimbel yang Memberatkan Siswa //Pexels/@Thirdman/

MEDIA BLITAR – China mengesahkan undang-undang (UU) pendidikan yang baru untuk mengurangi tekanan para siswa dari beban sekolah. UU terbaru ini mengatur sekolah untuk tidak memberikan pekerjaan rumah (PR) yang terlalu berlebihan pada siswa.

Selain melarang PR, UU melarang orang tua memberikan pelajaran tambahan privat atau bimbingan belajar untuk mata pelajaran utama.

Baca Juga: Indonesia Mulai Terapkan Sekolah Tatap Muka, Singapura Beralih Daring karena Kasus Covid-19 Meningkat

Dilansir dari Deutsche Welle oleh MEDIA BLITAR, Minggu 24 Oktober 2021, kantor berita resmi China Xinhua melaporkan pemerintah daerah kini bertanggung jawab untuk mengurangi tekanan ganda pada siswa, yakni PR dan bimbingan belajar.

Undang-undang ini telah resmi dan akan mulai berlaku pada bulan Januari tahun 2022 mendatang.

Selain itu pemerintah mendesak para orangtua untuk lebih ketat mengawasi anak-anak, termasuk memberikan istirahat yang cukup dan olahraga. Dengan begitu diharapkan tekanan pada anak-anak akan berkurang.

Baca Juga: Rumah Sakit di Jawa Timur Hijau Pupus, Gubernur Khofifah Ucapkan Terimakasih, Netizen: Bu Sekolah Tatap Muka

Langkah itu dilakukan sebagai bagian dari ketegasan China untuk mengurangi kegiatan yang dianggap berbahaya bagi anak muda.

Parlemen China pada Senin lalu mempertimbangkan aturan untuk menghukum orang tua jika anak-anak mereka menunjukkan perilaku sangat buruk atau melakukan kejahatan.

Sebelumnya China membatasi jam main game online untuk anak-anak karena dianggap memberikan dampak buruk. Kementerian Pendidikan membatasi jam bermain game untuk anak di bawah umur selama 1 jam pada Jumat, Sabtu, dan Minggu saja. Aturan lain adalah mengurangi PR dan melarang les pasca sekolah untuk mata pelajaran tertentu selama akhir pekan dan hari libur.

Baca Juga: China Melarang Anak Dibawah Umur 16 Tahun Dilarang Melakukan Live Streaming, Berikut Penjelasannya

Menurut Xinhua, undang-undang tersebut menyebutkan jika pemerintah daerah bertanggung jawab, untuk mengatasi tekanan ganda dari PR dan bimbingan belajar di luar mata pelajaran inti.

Pejabat daerah diminta memperkuat pengawasan untuk mengurangi beban siswa dalam hal pekerjaan rumah dan pelajaran ekstrakurikuler.

Xinhua melaporkan jika undang-undang baru tersebut juga melarang les mata pelajaran inti setelah sekolah saat akhir pekan dan hari libur.

Baca Juga: Ketua WHO Harap Kolaborasi Terjalin Baik dengan China, untuk Selidiki Asal Covid-19 Tahap Dua

Melalui undang-undang tersebut, juga memerintahkan perusahaan penyedia jasa les privat berubah menjadi nirlaba.

Pemerintah China mengklaim jika undang-undang ini juga bertujuan untuk menghindari penggunaan internet yang berlebihan.

Pemerintah juga mengimbau kepada orang tua untuk memperhatikan bagaimana anak-anak menghabiskan waktu mereka.

“Orang tua ... harus mengalokasikan dengan cara yang wajar bagi anak di bawah umur waktu yang dikhususkan untuk belajar, istirahat, hiburan dan aktivitas fisik agar tidak menambah beban belajar mereka dan untuk menghindari kecanduan internet,” tegas UU tersebut dilansir dari Xinhua.***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Tags

Terkini

Terpopuler