Geram dengan PPKM, Arya Saloka : Meninggal Bukan Karena Covid-19, Tapi Stress

- 17 Juli 2021, 15:49 WIB
Geram dengan PPKM, Arya Saloka : Meninggal Bukan Karena Covid-19, Tapi Stress
Geram dengan PPKM, Arya Saloka : Meninggal Bukan Karena Covid-19, Tapi Stress /Tangkap layar Instagram/@viralsekali/@arya.saloka/

MEDIA BLITAR – Beberapa waktu lalu, salah satu bintang sinetron Ikatan Cinta yakni Arya Saloka memberikan kritik terhadap pemerintah karena tindakan petugas Satpol PP yang melakukan penertiban warung-warung kecil di tengah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM Darurat).

Pemeran tokoh Aldebaran ini merasa geram dengan peraturan PPKM yang berdampak besar terhadap masyarakat kecil. Kritik tersebut dilontarkan oleh Arya Saloka saat mengomentari postingan Instagram @viralsekali.

“Terjadi di Purwakarta. Seorang ibu pemilik warung bergetar sambil menahan tangis saat warungnya hendak ditutup petugas Razia PPKM. Rakyat yang middle low class begini dipikirin ga sih?,” tulis keterangan caption dari akun @viralsekali.

Baca Juga: Pernyataan Sikap Forum Pimred PRMN, Desak Pemerintah Penuhi Hak Dasar Masyarakat Saat PPKM Darurat

Di dalam salah satu unggahan video akun tersebut, tampak petugas yang sedang merazia sebuah warung kecil. Petugas meminta sang pemilik warung untuk menutup warungnya saat itu juga.

Kemudian, terlihat seorang ibu yang merupakan pemilik warung tersebut sedang menahan tangis ketika lapaknya ditutup paksa. Dengan suara bergetar karena menahan tangis, ibu tersebut mengaku kecewa karena ia tak bisa mencari uang akibat penerapan PPKM.

“Saya BPJS saja enggak ada. Siapa yang mau ngebiayain kalau saya enggak buka usaha ini?” ucap sang ibu pemilik warung kecil tersebut.

Arya Saloka merasa iba dengan nasib pemilik warung tersebut. Lantas, Arya menyentil tindakan pemerintah yang memberlakukan aturan tanpa solusi yang tepat. Pria berusia 30 tahun tersebut menyuarakan pendapatnya bahwa seharusnya masyarakat kecil berhak menerima bantuan dari pemerintah apabila peraturan PPKM darurat berlangsung.

Baca Juga: Sorot Bansos saat PPKM Darurat Diperpanjang hingga Akhir Juli, dr. Tirta: Warga Tanggung Jawab Negara

"Bapak-bapak yang terhormat, kalau mau PPKM seperti ini tolong diberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan dan kekurangan," tulis Arya Saloka melalui Instagram story @arya.saloka sembari mengunggah tautan video tersebut.

Menurut Arya Saloka, peraturan PPKM Darurat hanya akan membuat rakyat kecil semakin menderita, bahkan masyarakat bukannya meninggal karena terpapar Covid-19, melainkan meninggal karena stress tidak memiliki penghasilan yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

“Orang meninggal lama-lama bukan karena Covid, tapi karena stress,” lanjutnya.

Seperti diketahui, hingga saat ini PPKM Darurat masih diberlakukan oleh pemerintah. Bahkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan bahwa penerapan PPKM Darurat akan diperpanjang hingga enam minggu ke depan. Hal ini menuai pro dan kontra di masyarakat. PPKM Darurat telah diberlakukan di Pulau Jawa dan Bali, serta Medan dan seharusnya berakhir pada tanggal 20 Juli 2021.

Baca Juga: BREAKING NEWS: PPKM Darurat Resmi Diperpanjang Hingga Akhir Juli 2021

Kepala Bidang Sumber Daya Aparatur Satpol PP Kabupaten Purwakarta, Dedeh Sofia Hasanah telah membenarkan rekaman video tersebut.

"Petugas gabungan sudah melaksanakan tugas sesuai aturan. Di masa PPKM Darurat ini tidak boleh ada warung yang menerima makan di tempat," ungkap Dedeh pada tanggal 14 Juli 2021 lalu.

Dedeh mengungkapkan bahwa walaupun aturan masa PPKM Darurat sudah diberlakukan, namun masih banyak warung-warung yang tidak menaati aturan.

"Kami secara tegas menegakkan hukum yang sudah ditentukan. Nanti yang menentukan dari pihak kejaksaan di sidang Tindak Pidana Ringan, berapa total yang harus didenda," imbuhnya.***

Editor: Farra Fadila

Sumber: Instagram @viralsekali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah