Mengenal Kepribadian Narsistik, Apakah Kamu Salah Satunya?

MEDIA BLITAR – Istilah narsis sering kali kita dengar dalam pergaulan sehari hari. Istilah ini biasanya ditunjukkan untuk orang-orang yang memakai media sosial secara berlebihan terutama postingan visual mereka seperti selfie.

Kebutuhan narsistik merupakan sesuatu yang wajar, karena setiap orang membutuhkan adanya pengakuan dan perhatian dari orang lain.

Namun, apabila sifat narsistik ini berlebihan maka bisa berkembang menjadi gangguan kepribadian narsistik.

Baca Juga: Sinopsis Delightfully Deceitful: Drakor Crime Komedi Terbaru yang Tayang Mulai Hari Ini, Cek Daftar Pemerannya

Dikutip dari jurnal yang berjudul “Gangguan Kepribadian Narsistik dan Implikasinya Terhadap Kesehatan Mental” akan kita bahas mengenai kepribadian narsistik itu apa, faktor penyebab munculnya kepribadian tersebut dan cara menangani gangguan kepribadian narsistik.

Kepribadian narsisme

Kepribadian narsisme merupakan gangguan mental yang disebabkan adanya perasaan ego yang tinggi serta rasa kagum dan cinta diri secara berlebihan.

Seseorang yang mengagumi dirinya secara berlebihan akan menganggap bahwa dirinya yang paling ideal dan lebih baik dari orang lain.

Baca Juga: Ngakak, Ternyata ini 4 Macam Arti Kata Pragos Meme dalam Bahasa India dan Gaul Viral di TikTok, Mau Ikutan?

Selain itu, memiliki khayalan yang berlebihan mengenai keberhasilan yang dicapainya dan kurang memperhatikan perasaan orang lain.

Akibatnya orang berkepribadian narsistik akan sulit menjalin hubungan sosial dengan orang lain.

Gangguan kepribadian narsistik disebabkan adanya kegagalan dalam mengembangkan harga diri yang sehat akibat ketidakmampuan orang tua dalam merespon berbagai kompetensi yang dimiliki anak dengan baik.

Baca Juga: TikTok Uji Coba Chatbot AI, Tidak Mau Kalah dari Google, Simak Berikut!

Terlalu memanjakan anak secara berlebihan dan pengabaian orang tua menjadi pemicu munculnya kepribadian narsistik.

Seseorang yang mengalami gangguan narsistik biasanya ditandai dengan rasa cinta diri yang berlebihan, menganggap dirinya memiliki kelebihan unik diiringi keinginan mengangungkannya, mencari perhatian orang lain, ingin dipuji orang, ingin diperlakukan spesial,kurang memiliki empati terhadap orang lain, dan memiliki khayalan berlebihan mengenai dirinya meskipun menurut pandangan orang lain biasa-biasa saja.

Adapun Upaya yang dapat dilakukan untuk menangani gangguan kepribadian narsistik yaitu, melatih diri untuk memiliki pandangan yang positif terhadap orang lain karena setiap orang memiliki kelebihan dan keistimewaan masing-masing, ambil hikmah dan pelajaran dari sikap dan perilaku yang ditampilkan, bersikap rendah hati, bersikap dan berperilaku secara proporsional agar terhindar dari hedonisme, koreksi setiap perilaku, ucapan, dan sikap yang mengandung kesombongan.***