MEDIA BLITAR - Simak informasi kapan hari raya ketupat 2022? Ternyata lebaran ketupat dirayakan menjadi tradisi di Pulau Jawa setelah seminggu dari perayaan hari Raya Idul Fitri.
Tentunya, Anda tidak asing dengan hidangan ketupat nasi yang dibungkus dari daun kelapa muda, seringkali hidangan tersebut disantap bersama keluarga dengan sayur kuah pendamping maupun sate daging sapi maupun kambing.
Namun tahukah kapan hari raya ketupat 2022 dirayakan? Perlu Diketahui, tradisi bodo kupat 2022 sudah menjadi budaya masyarakat Jawa sejak zaman Sunan Kalijaga.
Lebaran ketupat memang identik dengan daun kelapa muda yang dibentuk segi empat kemudian diisi beras yang nantinya dimasak menjadi hidangan khas perayaan Idul Fitri.
Pada umumnya, hari raya lebaran ketupat 2022 diagendakan satu minggu usai lebaran Idul Fitri yang jatuh pada 1 Syawal 1443 Hijriah.
Seperti diketahui, hasil sidang isbat dalam menentukan hari raya Idul Fitri 2022 sudah ditentukan oleh Kemenag pada tanggal 2 Mei 2022.
Penentuan 1 Syawal tersebut dilakukan di Auditorium HM Rasjidi Kemenag yang sudah dilaksanakan beberapa hari lalu sekaligus diumumkan pada 1 Mei 2022 waktu 19.15 WIB.
Berdasarkan kriteria baru MABIMS, penentuan hilal ditentukan dari ketinggian minimal 3 derajat dengan elongasi minimal 6,4 derajat.
Sehingga, tanggal 2 Mei 2022 ditentukan 1 Syawal 1443 Hijriah dalam penanggalan Masehi jatuh pada hari Senin.
Lalu, lebaran ketupat 2022 jatuh pada tanggal berapa? Hari raya Ketupat dapat ditentukan dengan menambahkan waktu 7 hari usai tanggal 2 Mei 2022 yakni, 9 Mei 2022.
Baca Juga: Waspada Oknum Penyebar Hoax Manipulasi Judul Pemberitaan Pikiran Rakyat, Menag Ikut Jadi Korban
Makna Kupat dan Lepet di Hari Raya Lebaran Ketupat 2022
Makna Kupat-lepet tidak terlepas dari arti keberadaan janur atau daun kelapa muda. Ternyata, makna Janur diambil dari bahasa Arab Ja’a nur (telah datang cahaya).
Sementara, makna bentuk fisik kupat berbentuk segi empat memiliki makna simbolis dari hati manusia. Saat seseorang sudah mengakui kesalahan maka hatinya seperti kupat yang terbelah.
Tentu isinya putih bersih dan hati tanpa memiliki rasa iri maupun dengki. Kenapa demikian? Hal itu karena hatinya dibungkus oleh cahaya yakni Ja’a nur.
Sementara, makna lepet adalah silep kang rapet yang maksudnya mari kita kubur atau tutup rapat (Mangga dipun silep ingkang rapet).
Maksudnya usai mengakui kesalahan dengan meminta maaf, maka kesalahan tersebut dimaafkan. Jangan mengulang kesalahan lagi agar tali persaudaraan semakin erat.***