MEDIA BLITAR - Virus Covid-19 akhir-akhir ini berevolusi menjadi banyak varian.
Varian virus corona yang paling banyak mendapat sorotan dunia adalah Covid-19 varian Delta dan Omicron.
Keduanya membuat masyarakat resah dan muncul pertanyaan, apakah Delta dan Omicron memiliki gejala yang sama?
Baca Juga: Ashanty Positif Covid-19, Kenali Perbedaan Varian Omicron dan Delta
Menurut Perhimpunan Pengendalian Infeksi Indonesia (Perdalin) kedua varian corona tersebut memiliki gejala umum yang sama.
Tetapi, walaupun kedua virus ini memiliki gejala yang sama, namun memiliki tingkat kematian yang jauh berbeda.
Karena itulah Perdalin tetap meminta masyarakat untuk waspada.
Baca Juga: Potensi Kemunculan Varian Baru Virus Corona Delmicron: Gabungan Delta dan Omicron ?
Untuk menghadapi virus Covid-19 varian Delta dan Omicron, dr. Ronald Irwanto, Sp.PD-KPTI, FINASIM selaku sekretaris jenderal Perdalin, menyatakan jika protokol kesehatan seperti biasanya sudah mencukupi untuk mencegah penyebaran kedua varian ini.
Hal ini disampaikan melalui webinar "Omicron vs Delta" pada Selasa, 22 Februari 2022 dikutip dari Antara News.
Seperti varian Covid-19 lainnya, Omicron dan Delta menyebar melalui droplet cairan pernafasan orang yang positif corona, menurut dr. Ronald.
Baca Juga: Benarkah Varian Delta Plus Masuk Indonesia? Ini Penjelasan Pakar
Sehingga, penggunaan masker dan menjaga jarak di masyarakat adalah salah satu langkah tepat untuk mengurangi penyebaran kedua varian ini.
"Sebenarnya hampir sama gejalanya bisa demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, hilang penciuman atau ada yang sesak napas. Sebenarnya gejala Omicron enggak ada yang khusus, semua gejala COVID-19 apapun variannya semua hampir sama," ujar dr. Ronald.
dr. Ronald menyatakan jika rumor yang beredar di masyarakat tentang perbedaan gejala yang ditimbulkan oleh varian Omicron, Delta, dan Alpha.
Perbedaan gejala yang dialami saat mengidap Covid-19 tergantung pada tiap individu, kata dr. Ronald.
Satu-satunya cara mengetahui varian apa yang menginfeksi orang tersebut adalah melalui uji sampel.
Baca Juga: Ciri-ciri dan Gejala Omicron, Kenali 5 Tanda Paling Umum Positif Omicron Berikut
"Batuk Omicron, batuk Delta, batuk flu, batuk Alpha, tidak bisa dibedakan. Jangan terpengaruh dengan isu bahwa kalau Omicron batuknya ringan, kalau Delta kering, semua gejala hampir sama. Oleh karena itu, di era pandemi ini begitu muncul gejala, wajib untuk di-swab karena kita enggak bisa bedakan ini COVID atau bukan," katanya.
Varian Delta dan Omicron, memiliki gejala yang mirip, seperti hilangnya indra penciuman atau anosmia.
Namun pada varian Omicron, anosmia terjadi tidak pada tahap awal infeksi.
"Para ahli enggak pernah menyatakan Omicron enggak alami anosmia, banyak juga yang mengalaminya. Gejala semua bisa mirip, baik Delta maupun Omicron, munculnya anosmia bisa kapan saja, ada yang dari awal gejala muncul tapi ada juga yang baru di hari kelima," jelas dr. Ronal.
Baca Juga: Acapkali Disepelekan Ternyata Diare dan Mual Bisa Jadi Gejala Covid-19 Omicron
Satu hal yang pasti berbeda dari kedua varian Covid-19 ini, adalah tingkat penularannya.
Omicron telah terbukti lebih cepat menyebar dibanding Delta, walaupun tidak lebih mematikan.
Varian Omicron membuat angka kasus positif corona meningkat drastis, sehingga jumlah pasien di rumah sakit juga semakin banyak.
Tak hanya itu, efek yang ditimbulkan oleh Omicron juga beragam, mulai dari tanpa gejala, gejala ringan, rawat inap, hingga kematian.
Walaupun secara statistik Omicron lebih ringan dibanding Delta, Omicron tetap mengancam nyawa orang-orang yang rawan seperti orang lanjut usia.
Tetapi, vaksinasi dan mematuhi protokol kesehatan tetaplah cara paling efektif dalam menghadapi Pandemi corona ini.
"Selain vaksinasi, menerapkan protokol kesehatan sangat penting untuk menurunkan transmisi, apapun variannya," tutup dr. Ronald.***