Network
MEDIA BLITAR – Kabar mengenai Covid-19 memang tidak pernah ada habisnya. Sejak menyebar awal tahun 2020 lalu, virus corona dikabarkan telah bermutasi dan memunculkan banyak varian baru.
Kini muncul kembali varian turunan dari Delta atau atau B.1.617.2 yakni Delta Plus. Lalu apakah simpang siur mengenai masuknya peranakan varian Delta yaitu Delta Plus ini benar?
Varian Delta ini pertama kali terdeteksi muncul di India sekitar Desember 2020 lalu, kini telah menyebar ke sejumlah negara di seluruh dunia.
Berdasarkan kabar yang beredar varian Delta sendiri memiliki tingkat penularan yang sangat tinggi dan menyebabkan gejala yang lebih parah pada pasiennya.
Baca Juga: Pilih Diam Seribu Bahasa saat Positif Covid-19, Raffi Amankan Diri dari Tudingan Endorse
Dikutip dari PikiranRakyat, pejabat kesehatan masyarakat di Inggris bahkan menyebut varian Delta menyumbang lebih dari 95 persen kasus baru Covid-19.
Menurut kabar yang beredar varian Delta Plus ini telah mulai menginvasi Indonesia, hal itu dikonfirmasi oleh laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
Dalam laporan tersebut mengatakan bahwa varian Delta Plus telah masuk ke Indonesia, seperti laporan dari pada 11 Juli 2021 lalu.
Pada laporan itu Lembaga Biologi Molekuler Eijkman menyatakan terdapat dua varian Delta Plus yang terkonfirmasi di Jambi serta satu kasus yang sama di Mamuju.
