Network
MEDIA BLITAR – Beredar informasi yang mengklaim Presiden Jokowi telah memecat beberapa menterinya usai terciduk melakukan pesta di masa pandemi Covid-19.
Kabar tersebut menyebut bahwa Presiden Jokowi telah kedapatan Menteri yang sedang berpesta. Lantas benarkah informasi tersebut? Cek kebenarannya berikut ini.
Informasi Jokowi memecat para menterinya diunggah pertama kali oleh video kanal YouTube Pilar Istana.
Dalam video tersebut membuat judul yang sangat menggelitik, diunggah pada Senin, 26 Juli 2021.
Baca Juga: Akhirnya Presiden Jokowi Mengetahui Dalang Pengkhianat Istana, Faktanya Bikin Ngelus Dada
"VIRAL TERBARU HARI INI, PRESIDEN AKAN PECAT MENTERI INI," tulis judul video Pilar Istana.
Terlihat pada thumbnail video tersebut menunjukkan Presiden Jokowi menunjukkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
Selain itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan hingga ada mantan Ketua DPR RI Setyo Novanto.
Selain itu, dalam thumbnail juga menunjukkan setumpuk uang yang di depannya tampak seorang yang sedang membungkuk seolah memberikan ucapan terimakasih.
Baca Juga: Profil Lengkap Biodata Windy Cantika Aisah Atlet Peraih Medali ke-1 Olimpiade Tokyo, Jokowi Bangga
“PESTA DI TENGAH PANDEMI, PRESIDEN CIDUK PARA MENTERI DAN KATAKAN INI," tulis kalimat pada thumbnail video tersebut.
Hingga kini, video narasi yang mengklaim Jokowi memecat para menterinya sudah dilihat lebih dari 10 ribu tonton.
Setelah ditelusuri Tim MEDIA BLITAR video yang mengklaim para Menteri berpesta di masa Pandemi sehingga Jokowi memecatnya adalah berita tidak benar alias hoaks.
Faktanya, Video narasi tersebut tidak menjelaskan secara valid bahwa Presiden Jokowi memecat menterinya imbas dari pesta di masa PPKM.
Baca Juga: Prabowo dan Airlangga Dikabarkan Dipecat Mendadak oleh Presiden Jokowi, Begini Faktanya
Selain itu, thumbnail video tersebut juga tidak sinkron dengan dengan judulnya, sehingga dipelintir dan mengandung banyak opini.
Dalam video tersebut juga hanya berisikan potongan video yang tak bisa dipertanggungjawabkan arah maksud dan tujuannya kemana.
Video tersebut termasuk ke dalam fabricated content, dimana isinya 100 persen tidak dapat dipertanggung jawabkan.***
