Serba-Serbi Wajik Kletik, Oleh-Oleh Khas Blitar yang Ada Sejak Zaman Majapahit

- 31 Agustus 2020, 20:29 WIB
Serba-Serbi Wajik Kletik, Oleh-Oleh Khas Blitar yang Ada Sejak Zaman Majapahit
Serba-Serbi Wajik Kletik, Oleh-Oleh Khas Blitar yang Ada Sejak Zaman Majapahit /

Wajik kletik gulo jowo, Luwih becik (urip) sing prasojo
(Wajik kletik gula Jawa, Lebih baik hidup yang bersahaja)

MEDIA BLITAR - Parikan Jawa ini memberi nasihat agar kita kalau hidup yang sederhana saja. Tidak perlu bermewah-mewah dan terlihat tinggi. Begitulah keluhuran Bahasa Jawa.

Perkara makanan saja dapat dijadikan media untuk saling mengingatkan.

Sebuah referensi mengatakan jika keberadaan wajik kletik telah dijumpai sejak zaman Majapahit.

Baca Juga: Pesona Nasi Pecel Khas Blitar yang Sambelnya Bikin Nagih

Dalam kitab Nawasuci atau Sang Hyang Tattawajnana menyebut wajik di dalamnya. Kitab ini merupakan karangan Mpu Siwamurti pada tahun 1500-1619 M.

Wajik kletik merupakan salah satu makanan khas dari kota Blitar. Sebenarnya wajik dapat ditemui di beberapa daerah di Jawa khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur. Namun wajik kletik hanya akan dijumpai di Blitar.

Perbedaan wajik dan wajik kletik terletak pada campuran beras ketan yang masih agak mentah.

Baca Juga: Tradisi Baritan, Menjadi Ritual Warga Blitar untuk Peringati Bulan Suro

Campuran ini akan memberikan sensasi ‘kletik-kletik’ saat dimakan. Dari sinilah nama wajik kletik bermula.

Cara membuat wajik kletik sama dengan wajik biasa. Bahannya terbuat dari beras ketan, gula jawa, santan kelapa atau parutan kelapa. Namun parutan kelapa yang digunakan berbeda dengan wajik biasa.

Parutan kelapa pada wajik kletik memakai kelapa tua dengan tambahan beras ketan yang masih setengah matang.

Baca Juga: Mengenal Belimbing Karangsari, Si Manis yang Jadi Maskot Kota Blitar

Bahan yang telah dicampur ini kemudian dimasak sampai matang dan lengket. Setelah dingin, adonan ini dibungkus dengan klobot. Klobot adalah pembungkus jagung yang sudah mengering.

Agar lebih mudah digunakan, klobot akan disetrika terlebih dahulu.

Makanan khas Blitar ini sering disajikan dalam acara-acara seperti lamaran, pernikahan, dan selamatan. Penyajian wajik dalam pernikahan memiliki makna filosofis, yakni teksturnya yang lengket diharapkan mencerminkan pasangan yang menikah akan terus lengket dan langgeng.

Baca Juga: 4 Tempat Kuliner Khas Blitar, Sego Uceng Gurih Renyah yang Wajib Dicoba Saat Wisata ke Blitar

Wajik kletik termasuk jajanan yang dijual bebas. Jadi Anda dapat menjumpainya di berbagai toko oleh-oleh atau di pasar tradisional. Jika Anda berkunjung ke kota Blitar, jangan sampai melewatkan oleh-oleh ini.

***

Editor: Ninditoo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah