MEDIA BLITAR - Banjir rob yang melanda Pantai Serang pada Rabu 13 Maret 2024, menyebabkan kerusakan parah pada beberapa warung makan dan penangkaran penyu di wilayah tersebut.
Dampaknya sangat terasa, bahkan menimbulkan kekhawatiran bagi keselamatan wisatawan. Dita Faisal, seorang warga Desa Serang, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar, menjelaskan bahwa kejadian ini dipicu oleh pasang air laut yang mulai terjadi sejak Selasa malam. Gelombang laut setinggi 4 meter menggenangi rumah-rumah warga pada waktu itu.
“Air laut pasang lagi pada Rabu pukul 10.00 WIB setinggi 3 meter. Dampaknya membuat warung-warung di Pantai Serang sebelah timur rusak berat. Bahkan, penangkaran penyu dekat rumah saya juga rusak total,” ujar Dita Faisal.
Kondisi semakin memburuk ketika pada Rabu pagi, pukul 10.00 WIB, gelombang air laut kembali naik hingga mencapai ketinggian 3 meter. Akibatnya, sejumlah warung di Pantai Serang mengalami kerusakan parah, disertai dengan kerugian material yang signifikan seperti rusaknya perabotan dan bahkan beberapa rumah ikut terdampak.
“Rabu pukul 14.00 WIB, kondisi air sudah surut di Pantai Serang. Warga mulai kerja bakti untuk melakukan pembersihan limbah sisa banjir. Namun, saya lihat dari perkiraan aplikasi cuaca, air laut akan pasang lagi pada Rabu pukul 20.00 WIB,” sambungnya.
Selain itu, penangkaran penyu juga tidak luput dari serangan banjir ini, dengan 80 persen fasilitasnya rusak total. Hanya beberapa ekor penyu yang berhasil diselamatkan, sementara sisanya tidak beruntung.