Network
MEDIA BLITAR – Masyarakat tanah air terutama di Jawa tentunya tidak asing dengan ikan mujair, ikan yang ditemukan oleh seseorang bernama Mbah Moedjair.
Awalnya seorang bernama Mbah Moedjair menemukan ikan Mujair di wilayah pantai Serang, kabupaten Blitar.
Oleh karenanya ikan tropis yang memiliki banyak kandungan protein tinggi tersebut dinamai sesuai dengan nama penemunya, Mbah Moedjair yang menemukan ikan yang mulanya berasal dan ditemukan di daerah pantai Serang Blitar.
Lantas siapa sebenarnya mbah Moedjair dan awal mula dirinya bisa menemukannya? Tim Media Blitar akan mencoba untuk memberikan informasi dari penemu ikan Mujair tersebut.
Memiliki nama asli Iwan Muluk, namun masyarakat sekitar tempat tinggalya lebih mengenal dan memanggilnya Mbah Moedjair karena menemukan ikan Mujair pada 25 Maret 1936.
Ditemukan di daerah pantai Serang, namun Mbah Moedjair ternyata lahir di Desa Kuningan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar pada tahun 1890.
Baca Juga: Amankan 13 Orang, Polisi Ungkap Kasus Prostitusi Anak di Bawah Umur di Hotel Daerah Cikini
Pada awalnya Mbah Moedjair memiliki usaha warung sate, namun karena mulai mengalami kebangkrutan, maka dirinya yang terpuruk memutuskan untk melakukan tirakat.
Saat melakukan tirakat di daerah Pantai Serang, wilayah Selatan Blitar, mbah Moedjair pun menemukan sejumlah jenis ikan yang ternyata belum diketahuinya sebelumnya.
Merasa tertarik dengan jenis ikan yang ditemukannya, Mbah Moedjair memutuskan untuk membawa ikan tersebut ke rumah.
Baca Juga: Jadwal dan Hasil Sementara MPL ID S9 Week 6: EVOS Legends Masih di Peringkat Sama dengan Alter Ego
Saat pertama, Mbah Moedjair mengalami kesulitan membudidayakan ikan yang memiliki perbedaan habitat jenis air laut dan tawar.
Namun pada akhirnya setelah berupaya keras dan beberapa kali gagal, Mbah Moedjair akhirnya berhasil membudidayakannya dan menjualnya ke pasar.
Karena keberhasilannya membudidayakan ikan tersebut dan berkembang pesat dan tahan terhadap berbagai habitat, nama Mbah Moedjair menjadi terkenal.
Dari sana nama ikan spesies baru tersebut akhirnya dinamai ikan Moedjair atau Mujair dan kini dikenal sampai sekarang.
Bahkan pada zaman pemerintah Hindia Belanda, ada tulisan harian "Pedoman" edisi 27 Agustus 1951 untuk mengapresiasi usaha Moedjair membudidayakan ikan mujair dan memberinya santunan sebesar Rp 6 per bulan.
Lalu karena usahanya, Mbah Moedjair juga diangkat sebagai pegawai negeri tanpa harus mendapatkan beban kerja.
Baca Juga: Jelang Bulan Puasa, Masjid Istiqlal Akan Gelar Sholat Tarawih di Bulan Ramadhan, Ini Ketentuannya!
Kemudian pada masa kemerdekaan, kementerian Pertanian RI juga memberikan penghargaan atas jasanya menemukan ikan Mujair pada 17 Agustus 1952.
Selain itu Mbah Moedjair juga memperoleh penghargaan dari Eksekutif Comittee Indo Pasifik Fisheries Ciuncil tahun 1954.
Akhirnya sejak 1982, program pengembangan aneka ikan mulai dilakukan pemerintah Indonesia dengan cara menyebarkan bibit ikan mujair dalam kolam pekarangan dan waduk-waduk.
Baca Juga: Klasemen Sementara MPL ID S9 Week 6 EVOS Legend vs Alter Ego 1-0, Apakah AE Akan Comeback?
Mbah Moedjair sendiri meninggal pada tanggal 7 September 1997 dan dimakamkan di daerah Kanigoro, kabupaten Blitar serta pada nisannya tertulis MOEDJAIR, PENEMU IKAN MOEDJAIR dengan ukiran ikan Mujair.
Dan kini pada tanggal 25 Maret 2022, tepat hari peringatan 86 tahun penemuan cikal bakal ikan Mujair.***
