MRS bertolak ke Blitar, karena sang suami lumpuh dan butuh bantuan saudara suaminya yang dikabarkan tinggal di Ngeni, Blitar. Namun, tak kunjung ketemu hingga sekarang.
MRS datang ke Blitar bersama YLT yang merupakan keponakannya, YLT sambil membawa bayi yang berusia tiga bulan. Dan ketiganya, telah berkunjung ke Blitar sejak tiga bulan yang lalu.
Baca Juga: Warga Blitar Dihebohkan dengan Penemuan Mayat Dalam Karung di dekat Gunung Pegat
"Saya nyari saudara suaminya yang lumpuh di Ngeni tapi gak ketemu sampai sekarang. Uang sangu sudah habis. Gak tahu, pas belanja kok tiba-tiba kepikiran ambil susu buat anaknya ponakan saya," ucap MRS seperti dikutip dari akun infotainment Instagram @tante_rempong_.
Kabar tentang dua ibu-ibu diamankan polisi dan terancam hukuman maksimal tujuh tahun penjara ini pun, ramai di media sosial pada 7 September 2021.
Sehingga, tidak sedikit publik turut prihatin menilik peritiwa yang terjadi di negeri sendiri. Sejumlah pihak mengaku, tidak membenarkan aksi pencurian, tetapi perlu menilik kebelakang tentang motif pencurian dua ibu ini. Bahkan, warganet lainnya, turut bandingkan perilaku Maling Uang Rakyat (sebutan koruptor) yang justru meminta keringanan hukuman dengan ragam alasan.
“Apa kabar koruptor yg mencuri uang rakyat ratusan juta / milyaran ???” komentar seorang warganet.
“Pencurian memang tidak bisa dibenarkan..tapi aku cuma mo tanya aja.. kmrn2 ada tersangka yg dibebaskan dg alasan pny anak kecildan masih butuh ibunya,bisa berlakukah utk kasus ini ?? Trus..dalam UUD ada pasal yg berbunyi,fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara..dalam kasus ini,bisakah kita terapkan ?? Serius tanya aku,” ungkap warganet lainnya.
***