Gunung Merapi Mengalami 91 Kali Gempa Guguran, Pengungsi Semakin Banyak

- 17 November 2020, 15:54 WIB
Gunung Merapi.
Gunung Merapi. /ANTARA FOTO

MEDIA BLITAR – Hingga saat ini, status Gunung Merapi belum turun dan telah mengalami 91 kali gempa guguran.

Banyaknya gempa guguran tersebut sesuai dengan data dari periode pengamatan pada Minggu 15 November 2020 yang dimulai sejak pukul 00.00 hingga 24.00 WIB.

Kabar tersebut disampaikan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Baca Juga: Tes Swab PCR Drive Thru Telah Hadir di Tempat Ini, Jadi Bisa Dilakukan Tanpa Mesti ke Labotarium

Hanik Humaida, Kepala BPPTKG, dalam siaran pers juga menyebutkan bahwa Gunung Merapi mengalami gempa vulkanik dangkal dan gempa embusan.

“Selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat 230 kali gempa hybrid atau fase banyak 49 kali gempa embusan,” ujar Hanik Humaida, dikutip Media Blitar dari PMJ News pada 17 November 2020.

“Dan juga 36 kali gempa vulkanik dangkal, satu kali gempa frekuensi rendah, serta satu kali gempa tektonik,” tambahnya.

Baca Juga: Kenapa BLT BPJS Ketengakerjaan Gelombang 2, Belum Masuk Rekening? Ini Penjelasannya

Pada pengamatan visual yang sudah dilakukan, di Gunung Merapi tidak teramati asap solfatara.

Disebutkan juga bahwa dalam periode pengamatan tersebut telah terdengar suara guguran lemah hingga keras sebanyak 5 kali di lereng barat Gunung Merapi dari Pos Pemantauan Gunung Merapi Babadan.

Melihat kondisi tersebut, BPPTKG menaikkan status Gunung Merapi menjadi Level III atau Siaga.

Baca Juga: Tahun Depan Bantuan Sosial Tunai Rp600 Ribu Menjadi BST Rp200 Ribu, Cek Alasannya di Sini

Selain menaikkan status, BPPTKG juga mengimbau agar menghentikan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III.

Pelaku wisata juga diminta untuk menghentikan kegiatan wisata di KRB III, begitu juga dengan kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

Beberapa pemerintah daerah terkait diminta untuk mempersiapkan berbagai hal yang terkait dengan upaya mitigasi bencana karena Gunung Merapi bisa meletus kapan saja.

Baca Juga: BMKG Akan Pasang Sirine Tsunami Versi Lebih Murah, Dwikorita : Pemeliharaannya Lebih Mudah

Pusat Pengendalian Operasi BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) menyebutkan bahwa warga yang mengungsi saat ini bertambah menjadi 1.831 jiwa.

Total warga yang mengungsi tersebut terdiri dari 828 warga Kabupaten Magelang, 401 warga Boyolali, 388 warga Klaten, dan 214 warga Sleman.***

Editor: Ninditoo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x