CEK FAKTA! Gunung Merapi Dikabarkan Akan Meletus Hingga Ancaman Bahaya Daerah Jawa Tengah & DIY

- 6 November 2020, 10:04 WIB
Status Gunung Merapi ditingkatkan dari waspada menjadi siaga.* /ANTARA FOTO
Status Gunung Merapi ditingkatkan dari waspada menjadi siaga.* /ANTARA FOTO /ANTARA FOTO/

MEDIA BLITAR – Gunung Merapi dikabarkan akan meletus karena ditandai aktivitas peningkatan gempa Vulkanik Dalam dan rangkaian letusan eksplosif dari bulan Juni hingga kini terus meningkat.

Dikutip Media Blitar dari Edaran Surat Resmi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi atau BPPTKG kini peningkatan status aktivitas gunung Merapi dari waspada level II menjadi siaga level III.

Baca Juga: PRMN Sahabat UMKM, MEDIA BLITAR Siap Bantu Promosi dan IKLAN GRATIS Bagi Pelaku Usaha di Blitar Raya

Berikut fakta terkait gunung Merapi yang dikabarkan akan meletus yang berhasil dipantau oleh BPPTKG:

  1. Setelah letusan eksplosif 21 Juni 2020, kegempaan internal yaitu VA, Vulkanik Dangkal VB, dan fase Banyak MP mulai meningkat. Sebagai perbandingan, pada bulan Mei 2020 gempa VA dan VB tidak terjadi dan gempa MP terjadi 174 kali. Pada bulan Juli 2020 terjadi gempa VA 6 kali, VB 33 kali dan MP 339 kali.

Baca Juga: Wajib Tahu! Ini 4 Tips Jitu Hindari Mobil dari Genangan Banjir

  1. Terjadi Pemendekan jarak baseline EDM atau Electronic Distance Measurement sektor Barat Laut Babadan-RB1 sebesar 4 cm sesaat setelah terjadi letusan eksplosif 21 Juni 2020. Setelah itu, pemendekan jarak terus berlangsung dengan laju sekitar 3 mm/hari hingga bulan September 2020.

Baca Juga: Road Trip Saat Libur Akhir Pekan? Ini Persiapan Sebelum Melakukan Road Trip

  1. Sejak bulan Oktober 2020 kegempaan meningkat semakin intensif. Pada tanggal 4 November 2020 rata-rata gempa VB 29 kali per hari, MP 272 kali per hari, Guguran RF 57 kali per hari, dan Hembusan DG 64 kali per hari. Energi kumulatif gempa VT dan MP dalam setahun sebesar 58 GJ .
  2. Kondisi data pemantauan diatas sudah melampaui kondisi menjelang munculnya kubah lava 26 April 2006. Tetapi, masih rendah jika dibandingkan dengan kondisi sebelum erupsi 2010.
  3. Berdasarkan pengamatan morfologi kawah gunung merapi dengan metode foto udara atau Drone pada tanggal 3 November 220 belum terlihat adanya kubah lava baru.
  4. Sampai saat ini kegempaan dan deformasi masih terus meningkat. Berdasarkan hal tersebut dimungkinkan terjadi proses ekstrusi magma secara cepat atau letusan eksplosif.
  5. Potensi ancaman bahaya berupa guguran lava, lontaran material dan awan panas sejauh maksimal 5 km.

Baca Juga: Rayakan Awal Bulan November dengan Merchant Baru ShopeePay

Berdasarkan evaluasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi bahwa aktivitas vulkanik saat ini dapat berlanjut ke erupsi yang membahayakan penduduk.

Dengan ditetapkan status gunung Merapi Siaga level III disampaikan beberapa Kabupaten di Jawa tengah dan DIY terancam dalam bahaya.

Halaman:

Editor: Annisa Aprilya Putri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x