Network
MEDIA BLITAR – Warga yang berada di lereng gunung Merapi secara bertahap telah mengungsi. Seperti warga yang berada di desa, untuk wilayah Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Sedangkan status Merapi hingga hari ini, Senin 16 November 2020 menunjukan waspada. Terdapat 453 warga Boyolali yang ada di Desa Kecamatan Selo, untuk dievakuasi ke tempat pengungsian sementara.
Seketaris Desa Tlongolele Neigen Achtah Nur Edy Saputra, menjelaskan bahwa warga di dukuh telah dievakuasi menuju ke tempat pengungsian sementara ke Balai Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali terus bertambah.
Baca Juga: Sedang Tayang Live Streaming RCTI Sinetron Ikatan Cinta Hari Ini Senin, 16 November Ini Sinopsisnya
Baca Juga: Tonton Sekarang! Live Streaming Ikatan Cinta: Al Mulai Jatuh Cinta dan Memutuskan Menjauhi Andin
Edy menjelaskan terdapat 277 orang dari golongan anak-anak, balita, lansia, ibu hamil, ibu menyusui, serta disabilitas. Ini merupakan golongan rentan yang perlu diperhatikan di saat kondisi seperti ini.
Edy menjelaskan, bahwa jumlah pengungsi terus bertambah. Pada awalnya, terdapat 133 orang, kemudian setelah dilakukan sosialisasi tentang ancaman bencana erupsi, sekarang bertambah menjadi 277 orang.
Dikutip dari Antara News, Edy menjelaskan bahwa, “Ada empat dukuh di Desa Tlogolele yang dievakuasi yang masuk rentan yakni Stabelan atau masuk radius 3 km dari puncak, Takeran (3,5 km hingga 4km), Belang dan Gumuksari (radius 5 km).”
Selain itu, Edy juga menyampaikan bahwa persediaan logistik untuk warga yang berada di pengungsian di Desa Tlogolele masih mencukupi, untuk empat hingga lima hari ke depan.
