Menurutnya, jumlah penjualan tersebut termasuk berkurang dari biasanya karena sebelum pandemi dirinya bisa menjual 70 – 80 porsi per hari.
Pandemi Covid-19 telah merusak tatanan kehidupan masyarakat di seluruh belahan dunia, salah satu yang paling terdampak adalah perekonomian.
Namun, kita tak boleh terus larut dalam kesedihan, dari kisah Syaifudin tersebut kita bisa belajar tentang rasa bersyukur dan tak menyerah walaupun di masa-masa sulit seperti sekarang ini.***