MEDIA BLITAR- Kabar penangkapan Bupati Nganjuk oleh pihak KPK yakni, Novi Rahman Hidayat telah merebak luas di berbagai lapisan masyarakat. Sebelumnya, politisi dari Partai PDI Perjuangan tersebut pernah dipuji oleh salah satu tokoh nasional, Dahlan Iskan.
Cipta Panca Laksana salah satu politisi Partai Demokrat ternyata sebelumnya pernah mendengar nama baik Novi Rahman Hidayat. Lantaran pernyataan tersebut pernah dituliskan oleh Dahlan Iskan melalui Blog pribadinya, DI’s Way.
Di dalam sebuah tulisannya di tahun lampau, Dahlan Iskan ternyata pernah menuliskan kalimat pujian kepada kepala daerah Kabupaten Nganjuk yang terkena OTT KPK.
Baca Juga: Apa Itu Shalat Tasbih? Berikut Ini Definisi, Tata Cara, Serta Bacaan Niat
Cipta Panca Laksana melalui akun Twitternya @panca66, pada 10 Mei 2021 mengatakan bahwa Bupati Novi Rahman Hidayat pernah ditulis oleh Dahlan Iskan dengan penuh pujian.
Memang diketahui, Dahlan Iskan sendiri sempat menuliskan sosok Novi Rahman Hidayat merupakan tokoh pemimpin muda yang kaya raya.
Berdasarkan rtikel yang ditulis oleh Dahlan Iskan, Novi juga dikabarkan merelakan upahnya sebagai kepala daerah untuk kesejahteraan masyarakat Nganjuk.
Baca Juga: Profil Lengkap Novi Rahman Hidayat, Bupati Nganjuk Bos 36 Perusahaan yang Konon Tak Mau Ambil Gaji
Dahlan Iskan juga menceritakan kebiasaan perilaku ovi yang sering berpindah lokasi saat salat Jumat tiap Minggunya. Lantaran ingin memhamai lebih keadaan masyarakat yang ada di sekitar tempat tinggalnya.
Tidak hanya itu, Novi juga dianggap tegas dalam memimpin daerahnya. Tidak hanya itu, dirinya juga diisukan sempat melakukan pencopotan beberapa kepala dinas pada tahun 2018 lalu. Hal ini karena kinerjanya yang dianggap kurang memuaskan.
Baca Juga: Tak Hanya Pandai Mengingat Lagu, Arsy Menghafal Hal Lain Hingga Membuat Netizen Heboh! Hafal Apa?
Tentunya, kabr penangkapan Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat membuat publik terkejut. Apalagi, operasi yang sedang berlangsung berada di antara kisruh tes mengenai wawasan kebangsaan yang sedang terjadi di tubuh KPK itu sendiri.***