Network
MEDIA BLITAR – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutip pernyataan Bank Dunia atas diterbitkannya Omnibus Law RUU Cipta Kerja di Indonesia. Dilansir dari Twitter Presiden Jokowi, @jokowi, Sabtu 16 Oktober 2020, Presiden Jokowi menilai bahwa RUU Cipta Kerja tersebut mampu mendorong Indonesia sebagai negara yang lebih kompetitif dalam bisnis dan investasi.
"Undang-Undang Cipta Kerja adalah upaya reformasi besar untuk menjadikan Indonesia lebih kompetitif," kutip Presiden Jokowi dalam cuitannya.
Pantauan Media Blitar, hingga saat ini unggahan tersebut sudah dicuit ulang sekitar tiga ribu kali dan lebih dari sebelas ribu disukai oleh netizen.
Baca Juga: Terungkap! Ini 12 Aktor Dibalik Lahirnya RUU Omnibus Law Cipta Kerja
Bank Dunia menyebut bahwa RUU Cipta Keja sebagai reformasi skala besar Indonesia di sektor ekonomi agar lebih kompetitif dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. RUU Cipta Keja dinilai dapat mendukung pemulihan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang.
“Omnibus law RUU Cipta Kerja merupakan upaya reformasi besar-besaran untuk menjadikan Indonesia memiliki daya saing dan mendukung aspirasi jangka panjang bangsa untuk menjadi masyarakat yang sejahtera. RUU ini dapat mendukung pemulihan ekonomi yang tangguh dan pertumbuhan jangka panjang di Indonesia,” tulis Bank Dunia.
Bank Dunia menambahkam bahwa RUU Cipta Kerja dibutuhkan untuk menghilangkan aturan-aturan yang ketat dalam kerja sama bisnis sehingga mampu menarik investasi. Selain itu adanya RUU tersebut dapat membuka lapangan kerja untuk mengatasi kemiskinan.
Baca Juga: Azis Syamsuddin: Saya Jamin, Tidak Akan Memasukkan Selundupan Pasal RUU Cipta Kerja
“Dengan menghapus pembatasan yang berat pada investasi dan menandakan bahwa Indonesia terbuka untuk bisnis, hal ini dapat membantu menarik investor, menciptakan lapangan kerja dan membantu Indonesia memerangi kemiskinan,” terang Bank Dunia.
