Berawal dari Rumah, Berikut Perjuangan Jakob Oetama Dalam Membangun Kompas Gramedia

- 10 September 2020, 13:57 WIB
Jakob Oetama
Jakob Oetama /Istimewa

MEDIA BLITAR - Tokoh Pers Nasional sekaligus pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama, tutup usia pada 88 tahun di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta.

Seperti dilansir dari kompas TV, Jenazah Jakob Oetama dibawa ke rumah duka di Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan.

Setelah itu, mendiang disemayamkan di Kantor Kompas Gramedia di Palmerah, Jakarta Selatan untuk menerima penghormatan terakhir, sebelum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Kalibata Jakarta Selatan.

Baca Juga: Darurat! Kasus Positif Covid-19 Meningkat, PSBB Jakarta Diberlakukan Kembali

Jakob Oetama mendirikan Kompas Gramedia pertama kali pada 1965 bersama rekannya P.K. Ojong.

Kompas pertama kali terbit dengan hanya empat halaman dan enam iklan.

Kantor redaksinya pun hanya menumpang di rumah Jacob Oetama.

Di halaman muka Kompas, nama Jacob Oetama bersama P.K. Ojong ditulis sebagai pendiri.

Baca Juga: Jakob Oetama, Sosok yang Sangat Berjasa Dalam Hadirnya Majalah Bobo di Indonesia

Jakob mengurusi editorial, sementara Ojong dibagian bisnis. Namun kemudian, situasinya menjadi tidak mudah bagi Jakob.

Setelah 15 tahun kebersamaannya dengan Ojong membangun Kompas, Ojong meninggal mendadak dalam tidurnya tahun 1980.

Kepergian sang sahabat meninggalkan beban berat di pundak Jakob Oetama.

Baca Juga: Catat! Jadwal Pencairan Dana Banpres Produktif UMKM Rp2,4 Juta per Orang Sudah Rilis, Ini Syaratnya

yang semula hanya mengurusi bidang redaksional, saat itu Jakob Oetama 'dipaksa' untuk mengurusi aspek bisnis yang semula dijalani Ojong.

Seperti dikutip MEDIA BLITAR dari Zonajakarta.com yang dilansir dari artikel Kompas.com berjudul "Pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama Meninggal Dunia, Jakob Oetama mengenang masa lalunya saat ditinggal oleh P.K. Ojong."

“Saya harus tahu bisnis. Dengan rendah hati, saya akui pengetahuan saya soal manajemen bisnis, nol! Ungkap Jakob.

Baca Juga: Idap Skizofrenia Paranoid, Isabella Guzman Dinyatakan Tak Bersalah Usai Bunuh Ibu Kandungnya

"Tapi saya merasa ada modal, bisa ngemong! Kelebihan saya adalah saya tahu diri tidak tahu bisnis.”

Kerendahan hati bahwa ia tidak tahu bisnis itulah yang kemudian mengembangkan Grup Kompas Gramedia menjadi sebesar sekarang.

Kerendahan hati ini pula yang membuatnya tidak merasa jemawa atas apa yang dicapainya.

Ia tidak pernah merasa kaya di antara di antara orang miskin, juga tidak merasa miskin di antara orang kaya.

Artikel ini telah tayang di ZonaJakarta.com dengan judul "Perjuangan Jakob Oetama Besarkan Kompas Gramedia, Bermula dari Kantor Redaksi yang Ada di Rumahnya"

***

Editor: Ninditoo

Sumber: Zona Jakarta Kompas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah