Terkait Kartu Prakerja, Pengamat Ekonomi : Target dan Klasifikasi Penerimanya Dianggap Belum Jelas

- 8 Agustus 2020, 20:05 WIB
Ilustras Kartu Prakerja
Ilustras Kartu Prakerja /ANTARA/HO-dok pri

MEDIA BLITAR - Hari ini Pemerintah mengumumkan akan membuka kembali pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang ke-4, pada Sabtu 8 Agustus 2020.

Dalam konferensi video, Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Sesmenko) Susiwijono Moegiharso, mengatakan pemerintah akan membuka pendaftaran Kartu Prakerja dengan kuota sebanyak 800.000 peserta, Jumat 7 Agustus 2020 kemarin.

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Pra Kerja Gelombang 4 Dibuka, Bagaimana Cara Daftarnya? Yuk, Simak Penjelasannya

Namun Pengamat Ekonomi dari Universitas Padjadjaran, Martin Daniel Siyaranamual, menilai bahwa klasifikasi atau targeting pemilihan penerima bantuan Kartu Prakerja masih belum jelas.

"Kita harus lihat bagaimana proses targeting atau proses pemilihan siapa yang layak dan tidak layak menerima Kartu Prakerja ini. Sayangnya klasifikasi atau proses targeting-nya masih sedikit mengambang," ujarnya, seperti dikutip MEDIA BLITAR dari PRFMNews.com, Sabtu 8 Agustus 2020.

Baca Juga: Absen Panggilan Pertama, Anita Kolopaking Pengacara Djoko Tjandra Akhirnya Diperiksa Bareskrim

Martin melanjutkan, saat ini belum ada acuan jelas untuk mengategorikan siapa yang tergolong sebagai masyarakat terdampak. Martin mengatakan, seharusnya pemerintah menjelaskan secara detil kriteria calon penerima bantuan sehingga jangan sampai membuka kemungkinan terjadinya bantuan yang salah sasaran.

"Kalau bilang yang terdampak atau yang di-PHK gara-gara Covid-19 ini, kita harus lihat dulu sebetulnya siapa yang terkena dampak tersebut. Kalau orang yang sudah sangat berkecukupan kemudian di-PHK, itu dia masih punya buffer untuk menghidupi diri sendiri dan kelarganya. Tapi mereka mereka yang berada di kelas rentan itu yang justru harus diperhatikan," jelasnya.

Baca Juga: Viral Video Adegan Hot Incest Saudara Kembar The Connell Twins di Twitter, Netizen : Bukan Insect!

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa Indonesia mengalami kenaikan angka kemiskinan di periode Maret 2020. Selain itu, BPS juga mencatat bahwa angka pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini mengalami penuruan.

Halaman:

Editor: Ninditoo

Sumber: PRFM News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x