KPAID dan Polsek Singaparna Polres Tasikmalaya langsung memberikan pendampingan psikis untuk keluarga korban.
Dan berharap bahwa kejadian yang sama tidak terulang kembali ke anak-anak lainnya. Video rekaman tak senonoh tersebut sempat viral dan trending sehingga menjadi perbincangan publik.
“Saya dapat informasi, kemudian langsung menuju rumah korban bersama pihak kepolisian serta memberikan pendampingan terapi psikis bagi keluarga korban. Betul, sesuai keterangan keluarga korban, anak 11 tahun ini di-bully sampai depresi kemudian meninggal saat rekaman pemaksaan tak senonohnya,” katanya Ato.
“Kita juga akan proses jalur hukumnya supaya kejadian ini tak terulang lagi,” imbuh Ato.***